Dengan adanya pendampingan, UMKM nantinya bisa naik kelas sehingga akan dibina hingga ke jenjang ekspor.
“Kalau ada perbankan yang masuk memberi support maka panjenengan akan dibantu bagaimana UMKM akan naik kelas. Ini adalah salah satu peluang, mengolah hal-hal kecil menjadi hal besar untuk dikembangkan hingga bisa ke luar negeri,” tutur Ita.
Menurut Ita, tidak apa-apa memulai usaha dari kecil, karena ini merupakan semangat yang sangat luar biasa.
” Jika dari warga ini sudah ada semangat membuka lapaknya, kita mencoba mensinkronkan dengan perbankan, stakeholder, BUMN dan lainnya yang mungkin bisa membangun,” imbuhnya.
Kehadiran Mbak Ita dalam acara ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk membantu meramaikan acara, dirinya ingin mendukung para pelaku UMKM khususnya perempuan.
“Perempuan jika bisa berdaya pasti lebih mandiri dan tidak akan terjadi kekerasan rumah tangga dikarenakan punya kemandirian,” ungkap Ita.
Pada kesempatan tersebut Ita menambahkan nantinya beberapa UMKM memerlukan inovasi-inovasi agar hasilnya bisa diolah lebih baik lagi.
Dirinya mencontohkan hasil dari bahan baku sukun, tepung sukun di Indonesia tergolong mahal yaitu menyentuh harga 40 ribu, sedangkan budidayanya di Indonesia tetapi harga jualnya lebih mahal maka dari itu dibutuhkan inovasi untuk mengolah sukun.
HERY Priyono