“Setelah panen sering menimbulkan bau dan banyak lalat. Nasi di rumah saya itu saja dikerubungi lalat. Lokasi kandang juga dekat dengan sekolah, sekolahnya juga dikerubungi lalat. Kami minta kandang ayam ditutup,” ungkap Rini.
Sementara itu, Kepala Desa Tunjungharjo, Ali Murtadho yang turut mendampingi para warganya mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pemilik kandang ayam dengan warga.
Kesepakatan itu terjadi pada Selasa, 18 Oktober 2022 pagi hari, sebelum para kaum emak ini bertandang langsung ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan.
Menurut Ali Murtadho, kesepakatan antara warga dengan pemilik kandang yakni Suwandi yaitu jika menimbulkan bau dan menyebabkan munculnya lalat lagi, pemilik bersedia untuk menutup usahanya.
“Sudah ada kesepakatan di atas meterai jika nanti timbul bau dan lalat lagi, usahanya akan ditutup. Tetapi, ini para ibu tetap berkeras menemui pihak dinas untuk meminta penjelasan,” jelas Ali Murtadho.
Sementara itu, Kabid Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Hastrijani menyatakan agar warga tidak bisa semena-mena melakukan penutupan pada kandang ayam tersebut.
Hastrijani meminta agar para warga tidak main hakim sendiri untuk menutup kandang ayam tersebut. “Kami akan terjun ke lapangan bersama tim OPD yang terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan dinas lain yang ada kaitannya dengan peternakan tersebut,” tutur Hastrijani kepada para kaum emak ini.
Hastri, panggilan akrab Hastrijani, menuturkan pihaknya akan secepatnya ke lapangan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat tersebut.
Tya Wiedya