blank
Wendy (kanan), mengecek kesiapan karyawannya dalam menyajikan menu yang dipesan pelanggan. Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Nasib mujur dialami Wendy Trie Novian, pemuda asal Tangerang, Provinsi Banten, yang sukses menjalankan usaha kuliner Ayam Geprek Homie Sambal Bawang, di Kota Semarang. Usai difasilitasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui program dinas terkait, usahanya kini kian berkembang dan beromzet Rp 500 juta per bulan.

Pemuda kelahiran Tangerang, 10 November 1993 itu menceritakan, awalnya dia menjalani usaha jual gorengan keliling sembari kuliah, di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Hingga di tahun 2016, dia mencoba peruntungannya dengan membuka warung ayam geprek kecil-kecilan.

”Awal mula dari mahasiswa kuliah di Unnes. Saya asli Tangerang, dulunya saya pedagang gorengan keliling, sampai akhirnya saya mendapatkan kepercayaan salah satu senior untuk mengelola kafe. Hingga 2016, saya membuka usaha sendiri dengan izin senior,” kata Wendy, saat ditemui di outlet cabang Kampus Unnes, Semarang, Senin (17/10/2022).

BACA JUGA: Batik “Keloen” Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang “Go International”

Dengan upaya keras untuk membesarkan usahanya itu. kemudian dia berkesempatan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng. Mulai dari pemasaran, peningkatan kualitas produk, hingga manajemen keuangan.

Alhasil, Ayam Geprek Homie Sambal Bawang miliknya, berkembang pesat. Bahkan saat ini Wendy telah membuka tujuh cabang usahanya. Di antaranya di Gunungpati, Sampangan, Sekaran, Ngaliyan, dan Tlogosari. Usahanya terus berkembang di bawah bendera CV Homie Indonesia.

”Bantuan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng sangat membantu kami. Melalui Dinas terkait, saya yang bukan asli Jateng saja, mendapat fasilitas seperti sertifikat halal, HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), pengurusan izin dan pelatihan, semuanya gratis,” paparnya.

BACA JUGA: Covid-19 Sub Varian Omicron XBB, Sudah Ada di Singapura

Wendy melihat, Ganjar Pranowo adalah sosok yang sangat peduli dengan UMKM. ”Pak Ganjar sangat mendukung, bahkan soal inovasi dan perizinan sangat didukung. Produk kita di-support untuk tampil. Dan sosok Pak Ganjar sendiri menginginkan, UMKM manjadi stakeholder di seluruh di Indonesia, khususnya di Jateng,” imbuhnya.

Meski asli Tangerang, Wendy mengaku bangga bisa hidup dan menjalani bisnis di Jateng. Bahkan di saat pandemi, Gubernur Ganjar hadir dengan program Lapak Ganjar. Itu sangat berkontribusi atas keberlangsungan UMKM.

”Kami bangga, karena adanya kemudahan itu. Saya melihat potensi pasar sangat terbuka. Saat ini ada hampir 50 karyawan, bahkan di saat pandemi malah buka cabang. Tahun depan rencananya akan buka cabang di Jakarta dan Makassar,” ungkapnya.

Lulusan Sastra Prancis itu juga menyebut, usahanya saat ini mampu meraup omzet Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per bulan.

Riyan