SEMARANG (SUARABARU.ID)- Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himalika) Universitas Semarang (USM) menggelar Upgrading Community Workshop Creative Content Craetor secara luring di Gedung Q.11, baru-baru ini.
Ketua Himalika USM, Aldoriono mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelatihan dari Himalika terhadap dua komunitas baru di Prodi Ilkom USM yaitu komunitas podcast dan konten kreator.
Kegiatan ini sebagai pijakan awal dan pelatihan dasar untuk kedua komunitas tersebut berjalan sebagai media kreativitas mahasiswa Ilkom USM dalam mengembangkan bakat.
”Untuk rangkaian kegiatannya yaitu penyampaian materi dan praktik oleh para narasumber, untuk podcast menyusun script, dan content creator tampil secara audio visual. Selain itu podcast juga melakukan kunjungan ke radio USM. Ada 3 karya terbaik dari peserta. Kami memberikan penghargaan berupa plakat,” ujarnya.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber yaitu Suhariyanto S.Sos, M.I.Kom kepala Radio USM Jaya dan Yofiendi Indah Indainanto S.Ikom, M.Ikom Dosen Prodi Ilkom USM.
Dalam pemaparannya, Suhariyansto menyampaikan mengenai cara menjadi seorang podcaster. ”Semua orang bisa asalkan ada niat atau kemauan.
Ada beberapa skill yang harus dimiliki seorang podcaster. podcaster harus kreatif. Selain itu podcaster juga harus menghadirkan konten-konten unik untuk mengembangkan sebuah ide menjadi cerita yang menarik. Selanjutnya, seorang podcaster harus selalu mengikuti perkembangan tren,” ujarnya.
Skill lain yang harus dimiliki podcaster, katanya, adalah memiliki keahlian melakukan wawancara. Selain itu manajemen waktu juga merupakan sebuah kemampuan yang diperlukan oleh podcaster.
Menurutnya, podcaster yang baik juga perlu belajar empati agar dapat memiliki hubungan yang baik dengan pendengar. Skill terakhir untuk para podcaster adalah kemampuan story telling.
”Tak hanya harus mahir berbicara, podcaster juga perlu mengetahui cara menyajikan cerita yang baik,” ujarnya
Menurut Yofiendi, content creator adalah sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
”Nah konten-konten yang dibuat oleh para content creator itu biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, Instagram dan TikTok,” ungkapnya.
Muhaimin
