blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat membuka pelatihan guide dan uji kompetensi pemandu wisata. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Potensi alam di Wonosobo sungguh luar biasa, yang perlu digali semaksimal mungkin dengan tetap menjaga keberlangsungan hidup yang lebih baik.

Selain potensi pertanian, sektor pariwisata menjadi program unggulan daerah. Upaya mengembangkan daya tarik wisata Wonosobo perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,

Wakil Bupati Wonosobo M Albar menekankan para pemandu wisata (Guide) yang ada di Wonosobo agar menguasai bahasa asing.

Setidaknya, lanjut dia, ada tiga bahasa yang harus dikuasai para guide tersebut, yaitu bahasa Inggris, Mandarin dan Arab.

“Menjadi guide itu wajib untuk menguasai bahasa asing, Bahasa Inggris, bahasa Cina dan ini yang juga harus dikuasai Bahasa Arab. Mengapa? Karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional,” katanya.

Mengapa bahasa Arab? Karena potensi wisatawan dari wilayah Timur Tengah seperti Arab Saudi sangat besar sekali tapi di Wonosobo belum tergarap dengan baik.

“Sedangkan penguasaan bahas China karena pusat erekonomian saat ini sudah mengarah ke China”, pintanya saat membuka Pelatihan dan Uji Sertifikasi dan Outbond bagi pemandu wisata, di obyek wisata Wonoland Mojotengah.

Menurut Gus Albar penguasaan bahasa asing bagi pemandu wisata (guide) ini sangat diperlukan, karena sebagai sarana komunikasi yang tepat saat mendampingi para wisatawan.

Dikelola Profesional

blank
Peserta pelatihan guide dan uji kompetensi pemandu wisata foto bersama. Foto : SB/Muharno Zarka

Juga guna meningkatkan kepuasan wisatawan itu sendiri karena informasi yang diberikan dengan bahasa yang baik yang dapat diterima.

Selain itu, pada hakikatnya pemandu wisata adalah seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo, Agus Wibowo, melaporkan sebagai salah satu atraksi didestinasi wisata, kegiatan wisata outbound harus dikelola secara profesional.

Wisata tersebut perlu dikelola oleh pelaku dan pemandunya juga harus profesional sesuai dengan standar yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

“Daya tarik wisata alam di Wonosobo berpotensi besar untuk menyajikan wisata outbound ini untuk menarik wisatawan hadir di Wonosobo,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program pegembangan kompetensi SDM pariwisata dan ekraf yang dibiayai melalui DAK Non Fisik Pelayanan Kepariwisataan tahun 2022.

Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari 9 pengelola desawisata dan bersal dari pemandu outbound mandiri, akan mendapatkan materi dari Jogja Tourism Training Center (JTTC) Yogyakarta dan ada uji kompetensi dengan LSP Jana Dharma Indonesia.

Dengan pelatihan dan UJK ini diharapkan, para peserta bisa mendapatkan sertifikat resmi sebagai pemandu wisata outbound tingkat nasional.

Muharno Zarka