JEPARA(SUARABARU.ID) – Anak-anak di Jepara diajak melestarikan komunikasi bahasa Jawa dalam dialek lokal daerah tersebut. Upaya itu dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara melalui Lomba Cerita Bahasa Jawa Dialek Jeparanan. Lomba untuk kalangan pelajar itu dimulai Selasa pagi (4/10/2022), di Museum R.A. Kartini Jepara.
“ini sekaligus upaya kami lebih mendekatkan museum kepada pelajar. Hari ini untuk siswa SD/MI, besok jenjang SMP/MTs., dan Kamis lusa tingkat SMA/SMK/MA,” kata Subkoordinator Sejarah dan Kepurbakalaan Disparbud Kabupaten Lia Supardianik.
Menurut Lia, terdapat puluhan siswa yang berpartisipasi dari ketiga jenjang pendidikan tersebut. Dari jenjang SD/MI yang digelar hari pertama, terdapat 18 pendaftar.
“Ini tahun kedua penyelenggaraan lomba bercerita dialek jeparanan. Sebagai upaya pelestarian bahasa daerah dengan dialek lokal, kami berharap ke depan peserta semakin banyak,” tambahnya.
Materi cerita merupakan sejarah, dongeng, dan legenda baik tutur maupun tertulis yang ada di Jepara.
Juri yang dihadirkan berasal dari unsur Disparbud Jepara Amin Ayahudi, kolomnis bahasa Jawa di media massa Sunardi Ks., dan pegiat seni tutur berbahasa Jawa Widyo Bobohe Leksono
“Kalau kami lihat peserta pada hari pertama, para penulis cerita dan guru pembimbing belum cukup berani memunculkan banyak kata khas dalam dialek Jeparanan. Tapi karena ini rutin, kami yakin ke depan akan lebih berani,” kata salah satu juri, Amin Ayahudi.
Lomba cerita dialek Jeparanan adalah satu dari rangkaian acara yang digelar dalam rangka peringatan Hari Museum Nasional tahun 2022 oleh Museum R.A. Kartini Jepara.
Acara lain yang digelar di antaranya dialog interaktif radio, lomba kolase cinta museum untuk siswa TK, festival permainan tradisional Jepara, dan belajar bersama di museum dengan tema seni gerabah.
Ada juga pameran seni rupa, lokakarya konservasi koleksi museum, lomba esai koleksi museum untuk pelajar, lomba video edukatif kultural untuk guru, hingga pentas seni pada puncak Hari Museum Nasional pada 12 Oktober 2022, dan museum masuk sekolah di SMK N Karimunjawa, 2 hari kemudian.
Hadepe
