MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang kembali menggelar ‘Kompetisi Roket Terkendali’ tingkat SMP/MTs Se-Kota Magelang tahun 2022. Kompetisi diawali dengan workshop yang diikuti 100 peserta, meliputi 24 tim, di Aula Adipura Kantor Pemkot Magelang, Kamis (22/9).
Setiap tim terdiri dari 3 siswa dan 1 pembimbing sekolah serta 1 pembimbing Roket Terkendali dari IST AKPRIND Yogyakarta. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan workshop tersebut. Peserta berasal dari SMP dan MTs baik negeri maupun swasta di Kota Magelang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Handini Rahayu menjelaskan, pelaksanaan Kompetisi Roket Terkendali tingkat SMP se kota Magelang rencana akan dilaksanakan pada 29 September 2022 di Lapangan Moch Soebroto Kota Magelang.
Tujuan kompetisi adalah untuk menumbuhkembangkan budaya Iptek bagi masyarakat, khususnya minat generasi muda terhadap bidang sains melalui imajinasi, percobaan dan permainan dalam upaya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
‘’Kita ingin mengenalkan lebih dalam bidang sains dan teknologi sebagai upaya membangkitkan minat dan bakat generasi muda dalam bidang kedirgantaraan,” terang Handini.
Selanjutnya, kompetisi ini diharapkan bisa menjadi ajang memberikan apresiasi pelajar terhadap IPTEK melalui suatu pembelajaran sains yang menyenangkan, mendukung kurikulum pendidikan sekolah khususnya bidang sains. Selain itu, untuk membangkitkan rasa percaya diri, daya saing dan nasionalisme pada generasi muda.
‘’Diawali dari workshop ini, ada transfer pengetahuan dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa IST AKPRIND Yogyakarta melalui pembimbingan di setiap sekolah yang ada di Kota Magelang,’’ ujarnya.
Setelah workshop kemudian dilakukan uji coba peluncuran 10 roket terkendali di lapangan belakang Kantor Pemkot Magelang.
Dia menyebutkan, bagi yang berhasil dalam Kompetisi Roket Terkendali tingkat SMP se-Kota Magelang tahun 2022 akan mendapatkan penghargaan berupa piagam dan hadiah lomba dengan total hadiah Rp 13 juta.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengungkapkan, kompetisi Iptek memang harus dibudayakan untuk merangsang keingintahuan dan semangat berinovasi masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Roket terkendali ini tidak sekadar roket air, namun ada kontrol dan pengukuran.
‘’Roket ini ternyata bisa untuk mengetahui cuaca. Ini adalah jalan pintu masuk bagi anak-anak, yang ke depan bisa dikembangkan lebih tinggi lagi teknologinya, seperti motor EDF,’’ ungkap dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Dia berharap workshop ini menghasilkan inovasi yang memiliki nilai, serta meminta peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan kompetitif dan menyenangkan. (pemkotmgl)