blank
Pemain Persiku Kudus saat berduel dengan pemain PSHW UMY. foto: Persiku

YOGYAKARTA ( SUARABARU.ID) – Persiku Kudus kembali menuai hasil positif dalam laga uji coba kedua tur Yogyakarta. Menantang PSHW Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di stadion UMY, Jumat (2/9), Tim Macan Muria sukses meraih kemenangan dengan skor telak 3-1.

Hasil ini semakin melengkapi torehan positif di laga uji coba tur Yogyakarta. Di laga dua hari sebelumnya, Ibnu Yahya dkk juga sukses menggasak Mataram Utama dengan skor 4-0.

Apalagi, dua tim dalam tur Yogyakarta yakni Mataram Utama dan PSHW merupakan tim selevel yang kini sedang bersiap untuk berlaga di Kompetisi Liga 3 Asprov DIY.

Persiku membuka keran gol di menit 15 melalui gol bunuh diri pemain PSHW Ahmad Rizal. Dua gol tambahan Persiku dicetak oleh Putra pada menit  51 dan Tri Hartanto di menit 71. Sementara satu gol PSHW dicetak pada menit 62.

Pelatih Persiku M Irfan yang dihubungi via telepon mengaku cukup senang atas torehan yang diraih anak asuhnya.  Melawan tim yang selevel, para pemain mampu mengaplikasikan strategi yang diinginkannya sehingga bisa meraih kemenangan.

“Anak-anak tampil cukup bagus dan menunjukkan peningkatan permainan dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya,”kata Irfan.

Mantan pelatih yang sukses membawa Persak Kebumen lolos Liga 3 zona nasional musim lalu ini menambahkan, pertandingan lawan PSHW benar-benar menguji mental pemain. Dari sisi kualitas, PSHW memiliki materi pemain yang lebih baik dari Mataram Utama.

“Apalagi PSHW juga diperkuat dua pemain senior eks Persiba Bantul. Jadi, pertandingan ini cukup  memberi ujian bagi anak-anak,”tandasnya.

Selain itu, pressure ketat juga diperagakan oleh PSHW membuat Ibnu Yahya dkk dituntut untuk bekerja keras sepanjang pertandingan. Namun demikian, dengan disiplin permainan yang baik, Tim Macan Muria sukses meraih kemenangan.

Meski demikian, Irfan menegaskan ada sejumlah catatan penting yang harus menjadi evaluasi bagi seluruh pemain. Salah satunya adalah pembenahan sisi emosi pemain yang masih sering terpancing permainan keras lawan.

“Ini lebih ke aspek mentality, karena pemain sering terpancing emosinya saat permainan keras diperagakan lawan,”tukasnya.

Oleh karena itu, kata Irfan, dirinya selalu mewanti-wanti pemain untuk tetap mampu mengontrol emosinya dalam setiap pertandingan. Selain itu, secara attitude pemain juga diminta untuk tetap rendah hati baik saat ini maupun selama kompetisi bergulir nanti.

“Saya terus menekankan agar anak-anak tetap rendah hati dan jangan pernah merasa hebat hingga kompetisi mendatang,”tandasnya.

Ali Bustomi