blank
Ketua Persit KCK Daerah IV/Diponegoro, Novita Widi Prasetijono bersama Aspers Kasdam IV/Diponegoro saat menjemput RW di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Foto: Dok/Pendam IV

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kondisi RW (34), yang menjadi korban percobaan pembunuhan oleh suaminya sendiri pada 18 Juli lalu, yakni Kopda Muslimin dinyatakan sudah sehat dan diijinkan pulang ke rumah oleh dokter yang menanganinya selama di RSUP Dr. Kariadi.

Menurut pihak RSUP Dr. Kariadi, keadaan secara umum dan kesadarannya saat ini sudah jauh mengalami progres yang sangat baik.

Sebelumnya akibat percobaan pembunuhan tersebut, korban harus menjalani operasi penyembuhan luka tembak di bagian perut.

Perawatan intensif oleh tim dokter dari RSUP Dr. Kariadi juga berhasil dilalui dengan lancar, hingga pada Selasa (30/8/2022) sore, korban diperbolehkan pulang dan selanjutnya akan menjalani rawat jalan serta home care yang akan ditangani oleh tim RS tk.lll Bakti Wira Tamtama Kesdam lV/Diponegoro.

RW saat ini sudah mampu melakukan latihan berdiri, jalan serta makan sendiri. Kondisi fisik dan psikisnya pun akan terus dipantau oleh dokter, serta menjalani beberapa treatment seperti fisioterapi, perawatan bekas luka dan mengkonsumsi obat yang telah ditentukan, sehingga kondisi kesehatan dipastikan normal kembali dan bisa beraktivitas lagi.

Pada saat kepulangan dari RSUP Dr. Kariadi ke tempat tinggalnya di Asrama Batalyon Arhanud Semarang, RW didampingi Novita Widi Prasetijono selaku Ketua Persit KCK Daerah IV/Diponegoro dan pengurus beserta Aspers Kasdam IV/Diponegoro, Kol Inf Hendi Ahmad Pribadi, dan Kakesdam IV/Dip Kol Ckm dr. Bima Wisnu Nugroho, Sp.THT., M.Kes., M.A.R.S.

Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada anggota, Ketua Persit KCK Daerah IV/Diponegoro juga memberikan santunan dan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak-anaknya.

Sementara itu Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Bambang Hermanto mengungkapkan, dari hasil visum et repertum menyatakan bahwa Kopda M meninggal karena mati lemas atau keracunan zat toksik berupa sianida, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

“Dari hasil pemeriksaan toksikologi ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri positif mengandung racun sianida. Sedangkan sampel darah, otak besar, lambung, hati, ginjal kanan juga positif mengandung sianida. Sehingga diduga kuat Kopda Muslimin meninggal dunia karena bunuh diri dengan mengkonsumsi racun,” ungkapnya, Kamis (1/9/2022).

Menurutnya, hal ini diperkuat dari beberapa keterangan saksi-saksi bahwa Kopda Muslimin secara terus menerus meminta maaf kepada orang tuanya dan menyatakan telah berbuat khilaf.

Selain itu Kopda Muslimin ketakutan dan menyesal atas perbuatannya, sehingga mempunyai rencana untuk mengakhiri hidupnya. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 6 lembar surat wasiat di tasnya yang ditujukan kepada istri dan anak-anaknya.

Ning Suparningsih