Batik merah putih, lanjut Gus Ghofur, buatan para penyandang disabilitas ini didominasi warna merah dan warna putih. Terdapat pula motif burung garuda dan gambar tokoh pejuang kemerdekaan. Batik ini rencananya akan dijual seharga Rp 250.000.
“Memang belum ada pesanan karena baru kita luncurkan tadi malam. Tapi kalau ada yang pesan bisa langsung kita buatkan. Satu potongnya kita jual Rp 250.000,” ucap Gus Ghofur.
Dijelaskan Ketua DBM, pembuatan batik merah putih ini tergolong cepat. Pembuatan hanya membutuhkan waktu sehari.
“Jadi memang pembuatan ini spontan. Kita buat motifnya langsung kita kerjakan semalam bersama – sama di sekretariat DBM. Hasilnya juga tidak mengecewakan,” ucap Ketua DBM Gus Ghofur.
Melalui karya batik merah putih ini, Gus Ghofur berharap para penyandang disabilitas tetap optimis meraih masa depan. Menurutnya penyandang disabilitas juga berhak merasakan kemerdekaannya dan mampu berjuang bersama, untuk masa depan bangsa Indonesia.
“Melalui batik ini kita ingin buktikan penyandang disabilitas mampu. Jangan ada lagi diskriminasi terhadap disabilitas. Kita mampu berjuang untuk masa depan bangsa yang lebih baik ke depannya,” tegas Ketua DBM.
Kudnadi Saputro