KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Ipda Nikmatun Nurjanah, Polwan Polres Kebumen, berpesan kepada para siswi SMK N 2 Kebumen untuk bisa menjaga diri dan selalu berhati-hari dalam berteman.
Pesan tersebut dia sampaikan saat kegiatan Polwan Goes to School memeriahkan Hari Jadi Polwan ke-74, Senin (8/8) .
Menurut Ipda Nikmatun, kata “bisa menjaga diri” tersebut cukup beralasan. Sebab, kasus kejahatan kepada perempuan dan anak saat ini terbilang tinggi di Kebumen.
Ipda Nikmatun yang mantan Kepala Unit (Kanit) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kebumen mengungkapkan, upaya menjaga diri yang dimaksud diantaranya bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).
“Jangan mudah percaya dengan teman yang baru dikenal melalui medsos. Banyak kasus pelecehan seksual kepada anak atau wanita yang belum dewasa, yang kami tangani bermula dari perkenalan di media sosial,”jelas Ipda Nikmatun yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Umum Polres Kebumen.
Menurut Ipda Nikmatun, kasus pelecehan seksual kepada anak semakin meningkat seiring perkembangan media sosial saat ini. Perempuan akan selalu menjadi korban, meski dilakukan suka sama suka.
Menurutnya, tidak mengenal istilah suka sama suka untuk pelecehan kepada anak. Meskipun dilakukan atas dasar suka sama suka, posisi perempuan tetap sebagai korban dalam hal ini.
Siswi SMP Jadi Korban Pembunuhan
Kasus yang masih hangat ditangani oleh Polres Kebumen, yakni kasus pembunuhan kepada siswi SMP di wilayah Kecamatan Sruweng yang terjadi pada bulan Mei 2022 di Kecamatan Alian.
Kasus itu bermula dari perkenalan melalui jejaring sosial yang selanjutnya keduanya bertemu secara langsung.
Saat pertemuan itu, teman laki-laki sempat melakukan pelecehan seksual kepada korban, sebelum akhirnya membunuh korban.
“Kita tidak tahu, apakah teman yang baru kita kenal di medsos adalah orang baik. Tidak selalu, orang dengan foto profil dengan mengenakan pakaian agamis adalah orang baik sehingga kita harus benar waspada dan bijak menggunakan media sosial,”tandas Ipda Nikmatun.
Polwan itu juga mengi ngatkan para siswi agar tidak suka memotret diri saat keadaan tanpa busana, menyusul banyaknya peristiwa “post a picture” atau PAP, foto tanpa busana lalu dikirim ke teman lawan jenisnya.
Hal ini akan sangat merugikan sekali bagi wanita apalagi jika foto dirinya itu tersebar luas di medsos. Maka kata kuncinya adalah pelajar harus selalu berhati-hati dan bijak saat berinteraksi melalui media sosial.
Komper Wardopo