WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Setelah terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19, acara wisata budaya penyambutan datangnya Tanggal 1 Sura Tahun Ehe 1956 di Kabupaten Wonogiri berlangsung semarak.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wonogiri, Eko Sunarsono, menyatakan, masyarakat Parangguipto menggelar acara Labuhan Ageng di pantai selatan.
Acara yang dilaksanakan Jumat (29/7) tersebut, diawali dengan gelar prosesi kirab. Kemudian dirangkai dengan ritual Labuhan Ageng di Pantai Sembukan, yakni lokasi yang diyakini sebagai salah satu gerbang gaib Ratu Kidul.
Labuhan Ageng Segara Kidul (laut selatan) ini, ditandai dengan melarung kepala sapi lengkap dengan kaki dan serta organ dalam (jerohan) ke laut selatan. Dilengkapi dengan aneka bunga beserta perabot sesaji lainnya.
Kepada wartawan, Kepala Desa (Kades) Paranggupito, Dwi Hartono, menyatakan, acara Suran di Pantai Selatan ini dimeriahkan dengan gelar aneka tarian anak dan tarian kreasi baru. Diantaranya Tari Kethek Sedul (Segara Kidul).
Apem Bertuah
Kemudian diteruskan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang berakhir Sabtu pagi (30/7) tadi. Wayangan di Pantai Selatan ini, menyajikan lakon Bima Labuh, dimainkan oleh dua dalang, yakni duet Ki Sugeng Setyo Prayitno dan Ki Joko Tri Hastono.
Dari Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, acara Gerebeg Sura dimeriahkan dengan kirab apem conthong bertuah sebanyak 1.030. Dikatakan sebagai apem bertuah, karena selama proses pembuatannya disertai doa, dan para pembuatnya dalam kondisi suci.
Prosesi kirab apem dilakukan dari Kantor Kecamatan Jatisrono menuju ke Lapangan Gunungsari. Dimeriahkan dengan wayangan semalam suntuk yang berkahir Sabtu pagi (30/7).
Sementara itu, masyarakat Dusun Tunggul, Desa Tasikhargo, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, menggelar Gerebeg Sura yang dikemas dalam ritual Sedekah Bumi. Ditandai dengan melakukan prosesi kirab tumpeng di lokasi wisata Alas Boga.
Kemeriahan berlangsung dengan ditampilkan aneka hiburan kesenian. Yakni kesenian Reog Ponorogo, tari Kethek Ogleng, tari kreasi, kesenian tradisional kothekan lesung. Juga dirangkai dengan gelar festival anak, senam sehat massal, dan pelayanan service motor bersubsidi.
Bambang Pur