blank
Kuliner Aloon-aloon Masjid Agung Semarang. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi membuka kuliner Aloon-aloon Masjid Agung Semarang, Jumat (15/7/2022) malam.

Kuliner Aloon-aloon Masjid Agung Semarang ini diselenggarakan oleh Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang yang dilaksanakan oleh kelompok kerja kuliner Kauman di Aloon-aloon.

Hendi sapaan akrab Walikota Semarang itu mengatakan, hari ini kuliner Aloon-aloon Masjid Agung Semarang resmi dibuka.

“Pada tahun 2013, Semarang kita launching sebagai Kota Pariswisata. Namun pada saat Covid-19 tiarap. Alhamdulillah Semarang punya kuliner yang top. Semarang dikenal dengan kulinernya, dan ada juga bangunan bersejarah,” tandas Hendi.

Bahkan tahun ini, lanjut Hendi, ada 4 tempat lagi di Kota Semarang yang akan dijadikan pusat kuliner, yakni di Jalan Veteran, Jalan Singosari, Jalan Mulawarman Raya dan di Jalan Depok.

Pada kesempatan ini Hendi titip pesan agar kuliner di Aloon-aloon Semarang ini terus dijaga.

Harjanto Halim selaku CEO Marifood mengatakan, terselenggaranya kegiatan kuliner ini tidak hanya dukungan dari Marimas saja, namun juga dari Warung Semawis dan pihak lain.

“Ini menjadi sebuah tempat kuliner baru di Kota Semarang. Mudah-mudahan ini menjadi tempat jujugan baru untuk para warga maupun wisatawan,” kata Halim

Dalam pembukaan kuliner sendiri, Marimas membawa minuman serbat dan cocorio yang diberikan gratis untuk pengunjung. “Kelebihan minuman serbat ini isinya ada 20 rempah-rempah yang diproses secara alami,” ujar Halim.

Sementara itu Ketua Masjid Agung Semarang, H Choirul Ichsan melalui Sekretaris, Muhaimin menyampaikan, digelarnya kuliner ini untuk membantu pedagang UMKM, guna memanfaatkan Aloon aloon sebagai pusat keramaian, sebagai tempat wisata dalam bentuk kuliner Kauman di Aloon-aloon.

“Ini digagas secara bertahap. Pertama kuliner Ahad pagi yang dilaksanakan tahun 2020. Selanjutnya kita juga uji coba kuliner malam Ahad, dan sekarang kita bersinergi dengan Warung Semawis untuk menggelar kuliner ini yang dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, yakni hari Jumat, Sabtu dan Minggu mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB,” ungkapnya.

“Dalam pembukaan ini pedagang dibatasi untuk 62 stand. Kedepan juga akan disediakan mainan. Ini sebagai tempat wisata baru sambil menikmati kuliner sambil berekreasi,” kata Muhaimin.

Dikatakan, hingga saat ini sudah ada 260 orang yang mendaftar untuk ikut berjualan kuliner di Aloon-aloon, namun pihaknya harus melakukan seleksi. “Kriterianya harus jajanan khas yang enak. Kita tidak ingin jajanan dijual dengan harga mahal (mremo), jadi pada setiap makanan yang dijual harus ada daftar harga. Selain itu makanan yang dijual harus halal, dan satu lapak harus menjual 1 menu,” jelasnya.

“Kami berharap masyarakat yang datang bisa menikmati kuliner sambil berekreasi, yang nantinya akan dihibur dengan alunan musik,” tukasnya.

Muhaimin menyebut, apabila ada pedagang yang melanggar akan ditindak, yakni tidak diijinkan ikut berjualan kembali “Kriteria melanggar disini adalah jika mereka berjualan dengan harga semaunya (mremo),” ucapnya.

Dan yang harus ditaati, para pedagang setiap hari harus bongkar dagangannya apabila sudah selesai berjualan. “Malam harus langsung dibongkar, dan besoknya bisa pasang kembali,” tambahnya.

Ning Suparningsih