Saat ini, kata Hasto, yang dibutuhkan adalah program-program yang sifatnya operasional, yang langsung menyasar masyarakat. Salah satunya melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya dianggap perlu untuk mewujudkan Kampung KB di seluruh penjuru Tanah Air agar keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera dapat terwujud.
“Kalau dulu, lebih menekankan total fertility rate yang harus turun dan Alhamdulillah sampai hari ini meskipun pandemi, total fertility rate turun menjadi 2,24 jadi bisa dipertahankan dengan baik”, ujar Hasto.
Menurut Hasto, rata-rata 2,1 Jadi kalau ada yang tetangganya tidak punya anak kita punya anak terus tetangga sebelahnya boleh punya anak tiga nanti rata-ratanya, ya, InsyaAllah dua. Tetap antara dua-tiga, tapi rata-rata tetap, total fertility rate 2,1.
“Harapannya, di dalam keluarga semua jelas, jadi tidak ada warga yang keluarganya yang tidak jelas, tidak ada surat nikahnya, dan tidak ada keluarga yang perkawinannya juga hanya di bawah tangan dan seterusnya,” jelas Hasto.
wied