SOLO (SUARABARU.ID) – Para loper koran, abang becak, Ojol, pemulung dan juru parkir (Jukir), ramai-ramai pesta sate. Lokasinya di Ngarsopura, depan Istana Mangkunegaran Surakarta.
Ngarsopura, dikenal sebagai distrik perdagangan dan cagar budaya di Kota Bengawan. Di kawasan ini terdapat tiga pasar. Yakni Pasar Elektronik, Pasar Ngarsopura dan Pasar Barang Antik Windu Jenar (Triwindu).
Lokasi tersebut, menjadi pusat keramaian publik, mempunyai reputasi di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Utamanya sebagai tempat berburu benda-benda antik dan kerajinan tangan khas Solo.
Berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha 1443 H, Senin (11/7), di tempat tersebut digunakan untuk pesta makan sate gratis bareng-bareng oleh kawula alit.
Pemrakarsa kegiatan ini adalah Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor (bukan tentara) Haristanto.
Bahan sate diperoleh dari daging hewan kurban sapi Presiden Jokowi yang disembelih di Masjid Agung Surakarta, dan penggalangan daging kurban dari Pasoepati Mengaji.
”Ini sungguh spesial, kita bisa incip-incip- sate bakar daging kurban dari Pak Presiden Jokowi,” ungkap Mayor Haristanto.
Bakar Sendiri
Mayor, tokoh kreatif Kota Solo yang pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI, menyatakan, kegiatan saben tahun ini mendapat dukungan banyak pihak. Diantaranya dari Resto Omah Sinten yang menyediakan bumbu, tungku bakar, air teh hangat.
Warga yang menyantap sate secara gratis ini (abang becak, loper koran, pemulung, juru parkir, Ojol dan lain-lain), ikut dilibatkan untuk iris-iris daging, merangkainya dalam alat tusuk dan membakar sendiri. Sebelum kemudian dimakan secara bersama-sama.
Di tempat tersebut, disiapkan juga teh hangat dan nasi putih. Juga hadir sekitar 30-an siswa SD Negeri Bromantakan, yang memanfaatkan acara itu untuk outing class belajar dan mengenal sate bakar.
”Puji syukur, pagi ini belum sarapan dapat tiga tusuk sate dan nasi secara gratisan,” ungkap Haryono, pengemudi Ojol yang biasa mangkal di Ngarsopura.
Santapan sate terasa lezat, berkat donasi gratis kecap Lombok Gandaria. ”Saya ikut senang, dapat berbagi kecap dengan masyarakat, biar tambah lezat,”’ ujar Tabita, Public Relation Lombok Gandaria.
Bambang Pur