blank
Keluarga besar padepokan Marga Langit saat mendapat kunjungan wisman.

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Sebanyak 16 Wisatawan Asing (Wisman) dari Amerika, Kanada, Perancis, Belanda, dan Swiss, Senin (11 /7-2022) malam telah mengunjungi padepokan Marga Langit Banjar Agung, Jepara. Mereka ingin belajar budaya dan spiritualitas Jawa. Para wisatawan ini mengunjungi Jepara setelah mengikuti Menonite Word Conference di Salatiga.

blank
Ki Hendro Suryo Kartiko saat memperkenalkan tokoh-tokoh pewayangan.

Rombongan wisman yang dipandu oleh Pdt Danang Kristiawan ini diterima langsung oleh Ketua Yayasan Marga Langit Ki Hendro Surya Kartika dan Pembina yayasan, Hadi Priyanto didampingi sejumlah pengurus dan anggota.

Sebelum dialog yang dipandu oleh Swastika Teni dari Omah Laut, mereka disajikan cokekan yang menampilkan seniman Dhimas Toti. Ia  membawakan sejumlah gending Jawa. Salah satunya adalah Jineman Uler Kambang.

Hadi Priyanto dalam kata pengantarnya menjelaskan, Padopokan Marga Langit adalah salah satu pusat pengembangan dan pelestarian budaya Jawa yang ada di Jepara yang dikelola secara mandiri. “Ini untuk mewnjawab semakin tergerusnya minat anak-anak muda terhadap budaya daerahnya,” ujar Hadi Priyanto.

Sementara Ki Hendro Suryo Kartiko memaparkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di padepokan yang dipimpinannya. “Ada pembelajaran dalam seni karawitan, pedalangan, waranggono, pernafasan dan juga kegiatan-kegiastan kreatif untuk menarik minat generasi muda,” tuturnya.

Pelestarian budaya Jawa menurut Ki Hendro Suryo Kartiko memang menjadi pusat perhatian dari yayasan yang dipimpinnya. “Jika bukan kita yang menjaga warisan leluhur, terus siapa lagi?,” ujarnya.

Ia juga sempat mendiskripsikan sejumlah wayang dan karakternya diantaranya  Kelir menggambarkan isi dunia yang sangat lengkap dan juga  karakter Dewa Wisnu dan Batara Kala

Keluhan budaya lokal semakin ditinggalkan oleh generasi muda juga disampaikan oleh Yudi Zimmerman dari Amerika. “Anak-anak tidak lagi menyukai budaya tradisi. Karena itu kami tertarik pada aktivitas Marga Langit dalam melestarikan budaya Jawa. Kami ingin belajar,” ujarnya.

Disamping mengunjungi Yayasan Marga Langit, wisatawan 5 negara ini juga mengunjungi pondok pesantren Hasyim Asyari Bangsri, vihara di Plajan, Desa Tanjung, Pantai Bondo dan juga Desa Tempur.

ua