blank
Lestari Moerdijat. Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Upaya melawan ujaran kebencian di Tanah Air harus terus dilakukan, di tengah kebhinekaan bangsa. Hal ini dituntut untuk memperkuat persatuan dalam setiap proses pembangunan Ibu Pertiwi.

”Di tengah keberagaman dan kompleksnya tantangan pembangunan, bangsa ini membutuhkan kebersamaan yang kuat, untuk menjawab setiap tantangan. Pola komunikasi yang baik dan bebas dari ujaran kebencian di ruang publik, jadi sebuah keharusan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/6/2022).

Dan pada Sabtu (18/6/2022) lalu, seluruh bangsa di dunia, untuk pertama kalinya memperingati hari Melawan Ujaran Kebencian Sedunia. Setelah tahun lalu Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyoroti keprihatinan global terhadap ujaran kebencian, terutama cyber bullying, di seluruh dunia.

BACA JUGA: Kunjungi Polda Jateng, Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI Sosialisasikan TNKB

Februari 2022 lalu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengajukan 1.042 akun media sosial untuk diberikan peringatan, karena diduga menyebarkan konten bermuatan ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Menurut Lestari, efek ujaran kebencian di ruang publik yang mampu memecah belah suatu bangsa itu, harus menjadi perhatian serius semua pihak di negeri ini.

Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam waktu dekat tahapan pemilu serentak yang sarat dengan aksi kompetisi perorangan hingga kelompok, berpotensi menimbulkan friksi.

BACA JUGA: Kesbangpol Kendal Gelar Acara Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemasyaraktan

Menurut Rerie, upaya dini untuk terus menginformasikan pola-pola komunikasi yang santun dan bertanggung jawab di ruang publik, harus disosialisasikan pada masyarakat luas.

”Karena sebagian besar pelaku ujaran kebencian mengaku tidak tahu batasannya. Upaya sosialisasi harus diikuti dengan langkah edukasi yang mudah dipahami masyarakat, untuk menekan potensi ujaran kebencian di ruang-ruang publik,” jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu.

Riyan