Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, meski Zulkifli Hasan tak memiliki latar belakang perdagangan, tapi posisinya sebagai ketua partai dua periode bisa diterjemahkan dalam konteks koalisi.
“Atau pengalaman panjangnya sebagai Menteri Kehutanan di zaman SBY diharapkan bisa diduplikasi di zaman sekarang,” ungkapnya.
Tantangan bagi Keduanya
Lebih lanjut Adi mengatakan, tak selarasnya pengalaman dengan posisi dua menteri baru ini, justru menjadi tantangan bagi Zulkifli Hasan maupun Hadi Tjahjanto.
“Dengan bekal sebagai ketua umum partai dua periode era SBY, Zulhas diharapkan bisa menuntaskan problem-problem terkait perdagangan terutama yang terkait dengan minyak goreng,” bebernya.
Sementara Hadi, dengan ‘tangan besinya’ diharapkan bisa menuntaskan persoalan mafia tanah yang selama ini meresahkan.
“Kalau Pak Hadi sederhana, bisa nggak menggunakan ‘tangan besinya’. Sebagai mantan panglima TNI yang menggebuk para mafia-mafia tanah, gerombolan-gerombolan yang selama ini cukup meresahkan. Kan gitu yang diharapkan dari sosok Hadi,” tegasnya.
Makanya ini tantangan sekaligus challenge dua menteri baru ini bisa melakukan manuver yang tidak biasa dalam karakter politik masing-masing. Bisa bekerja maksimal hingga tuntas. “Bisa nggak, out of the box sesuai harapan presiden, bisa nggak melakukan kebijakan politik yang nggak biasa,” pungkas Adi.
wied