SLAWI (SUARABARU.ID)- Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Gumregah, di Kabupaten Tegal, terus berusaha memberikan penjelasan kepada masyarakat, terkait sosialisasi penggunaan TV digital.
Kegiatan itu dilakukan melalui Pelayanan Informasi Kebijakan Daerah, yang digelar di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Rabu (25/5/2022). Dengan menggunakan bahasa ngapak khas Tegalan, mereka menuturkannya dengan gaya santai.
Sosialisasi digelar agar masyarakat bisa memahami TV digital, TV kabel, TV live streaming, dan TV satelit.
Sekretaris RT setempat, Projo Suminep, berusaha menjelaskan, jika TV analog seringkali membuat tayangan yang ditonton gambarnya kurang jernih. Tetapi jika menggunakan teknologi digital, tayangannya lebih bersih dan suaranya jernih.
”TV digital tidak sama dengan TV live streaming, TV satelit, atau TV kabel,” ujar dia, seperti dikutip dari jatengprov.go.id.
Kemensos
Menurutnya, migrasi ke teknologi digital tak berarti masyarakat mesti mengganti televisinya. Jika belum memiliki smart TV, warga bisa memakai Set Top Box (STB). Bahkan pemerintah juga menyiapkan bantuan STB, bagi mereka yang tidak mampu, sesuai data dari Kementerian Sosial.
”Penerima bantuan Set Top Box pada warga kurang mampu, yang menentukan Kementerian Sosial dan Kementerian Kominfo. Jadi jangan marah ke pengurus RT,” gurau Projo Suminep.
Sedangan Bendahara Lurah, Surini, menambahkan, jika Analog Switch Off (ASO) alias penghentian siaran analog, dilakukan secara bertahap. Kabupaten Tegal termasuk wilayah yang akan diberlakukan ASO Tahap I, mulai 30 April 2022.
Beberapa kota lainnya yang juga diberlakukan ASO Tahap I yakni, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Blora, Pemalang, Rembang, Pati, Jepara, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Brebes.
Untuk Tahap II dilaksanakan pada 25 Agustus 2022, di wilayah Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Boyolali, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak.
Loncatan Teknologi
Lalu Tahap III mulai 2 November 2022, meliputi wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Kendal, Batang, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jateng, melalui Sekretaris Hermoyo Widodo, meminta masyarakat mulai beralih ke tayangan TV digital.
”Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan. Bahkan saat pandemi yang berlangung dua tahun belakangan ini, loncatan teknologi seolah maju 10 tahun ke depan. Termasuk kebutuhan digital yang berubah dan bergerak cepat,” jelasnya.
Dijelaskan dia, untuk TV lama tetap bisa dipakai, dengan tambahan STB. Kemenkominfo dan Kemensos, juga akan memberikan bantuan alat STB gratis, bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial. Sampai saat ini penyaluran STB masih terus berjalan.
”Pemerintah akan membantu masyarakat yang dari sisi perekonomiannya masih kurang. Yang penting, bagaimana masyarakat bisa melihat televisi nggak ada semutnya, lebih jernih dan lebih bagus,” harap Hermoyo.
Riyan
#ASO, #analogswitchoff, #TVdigital, #siarandigitalindonesia, #ASO2022