SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) yang terdiri atas Dra Sri Purwantini MM, Dr Drs Paulus Wardoyo MM, Dr Dra Endang Rusdianti MM memberikan Penyuluhan Kewirausahaan dan Pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Candirejo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Sabtu (28/5).
Sri Purwantini mengatakan, dengan cara membuat sendiri sabun deterjen cuci baju tersebut akan jauh lebih murah. Perhitungannya dengan membuat sendiri hanya sekitar 35 sampai dengan 40% dari harga toko.
“Sabun deterjen jel ini kualitasnya tidak jauh beda dengan sabun deterjen yang biasa dibeli ibu-ibu selama ini dengan harga yang cukup mahal. Di saat kondisi ekonomi yang belum pulih seperti saat ini dimana kondisi keuangan mengalami penurunan, dengan cara membuat sendiri sabun deterjen cuci baju tersebut akan jauh lebih murah,” ucap Sri.
“Perhitungannya dengan membuat sendiri hanya sekitar 35 sampai dengan 40% dari harga toko. Di sini hanya dibutuhkan kemauan dari ibu-ibu untuk mau mencoba sesuatu yang baru,” tambahnya.
Menurutnya, perlu kreativitas dari ibu-ibu dalam mengkombinasikan bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun deterjen jel ini.
“Dalam membuat sabun deterjen cuci baju bentuk jel yang ramah lingkungan ini hanya dibutuhkan kreativitas ibu-ibu dalam mengombinasikan bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun deterjen jel ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat mudah dibeli di toko bahan kimia baik online atau langsung datang ke toko bahan kimia,” katanya.
Menurut Endang, pengemasan merupakan salah satu faktor yang penting dalam memasarkan suatu produk. Kemasan yang ekonomis,praktis dan hemat akan sangat menunjang yang berkaitan dengan nilai dan harga jual suatu produk. Melalui kemasan, katanya, pelanggan akan mempertimbangkan harga dan kemudahan dalam penggunaaan produk sabun deterjen jel.
”Pengemasan produk bisa menggunakan, botol bekas air mineral ataupun yang baru jika ingin dijual produknya. Keuntungan dari membuat sabun deterjen jel yang sedang ngetren ini sendiri selain harganya jauh lebih murah, juga bisa menyesuaikan kualitas yang diinginkan,” ujar Endang.
Sementara itu, Paulus mengatakan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat formula sabun deterjen jel yang ramah lingkungan adalah MES (Metil Ester Sulfonat).
“Bahwa kombinasi pemilihan bahan baku yang digunakan dan ketepatan memilih toko penjual bahan baku akan sangat mempengaruhi kualitas dan harga prouk per liternya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat formula sabun deterjen jel yang ramah lingkungan adalah MES (Metil Ester Sulfonat),texapon, sodium sulfat,sitrun, pewarna, pewangi, air, pengawet, enzymar, gliseril, foomboster air dan Nacl. Selain bahan utama yaitu MES bisa dikombinasikan dengan bahan lain seperti Texapon, Emal Nedle,” jelas Paulus.
Bagi yang mau memulai usaha membuat sabun deterjen jel yang ramah lingkungan, lanjutnya, diperlukan kreativitas dan keberanian berkreasi dalam mencoba formula formula sesuai dengan kualitas yang diinginkannya.
Kualitas yang diinginkan tentu saja akan mepengaruhi biaya produksi sabun deterjen jel tersebut dan selanjutnya akan mepengaruhi harga jual produknya.
”Prinsipnya untuk bisa menarik konsumen harga produk harus jauh lebih murah dari merek yang sudah lama ada di pasaran agar konsumen tertarik untuk mencobanya, dan jika konsumen puas tentu terbuka pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Paulus menambahkan, hal yang lebih penting peserta harus memahami fungsi masing masing bahan sabun tersebut agar bisa mengombinasikan sesuai keinginan. Dia berharap, peserta selesai mengikuti kegiatan ini akan mempraktikkan.
Pihaknya siap jika peserta ingin konsultasi untuk materi kegiatan tersebut. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sabun deterjen jel hasil praktek dan resep cara membuat sabun deterjen jel lengkap.
Muhaimin