WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo memutuskan untuk membuka Pasar Induk yang sudah diresmikan satu tahun yang lalu, selama beberapa hari, sebagai upaya memberikan gambaran visual terkini kepada para pedagang.
“Hal itu sebagai persiapan rencana penempatan pedagang di sisi Barat Pasar Induk,” ungkap Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo pada “Sosialisasi Rencana Penempatan Pedagang Kali Kedua”, Jumat (3/6/2022) di Gedung Adipura Kencana, setempat.
Pihaknya masih terus menggelar sosialisasi rencana penempatan pedagang sampai dengan tanggal 22 Juni 2022 nanti. Sehingga seluruh pedagang tanpa terkecuali bisa mengetahui secara jelas seperti skema penataan yang ditawarkan Pemkab Wonosobo.
“Pasar Induk sisi Barat mulai dibuka. Silahkan para pedagang melihat bagaimana kondisi bangunan yang ada agar memiliki gambaran yang utuh kondisi di dalamnya. Mohon diperhatikan kebersihan dan keutuhan bangunan tetap harus terjaga” terangnya.
Ratusan pedagang pun tampak berlalu lalang di komplek Pasar Induk sisi Barat untuk mengecek keberadaan kios dan los yang nantinya akan mereka tempati.
Salah seorang pedagang ikan asin, Rudi, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kali baginya melihat kondisi Pasar Induk setelah selesai dibangun oleh Pemkab Wonosobo.
“Ini adalah kali pertama saya melihat pasar induk seperti apa, setelah tadi diumumkan pada saat sosialisasi boleh untuk dikunjungi. Pasarnya bagus cuman luasannya menjadi lebih sempit” ungkapnya.
Rudi sendiri berharap Pasar Induk bisa segera ditempati, walaupun jatah luasannya berkurang. Karena kondisi pasar penampungan saat ini semakin tidak nyaman untuk ditempati para pedagang.
“Harapannya dalam kurun waktu satu bulan, saya sudah bisa menempati Pasar Induk ini. Walau lebih sempit, kami mau jalani dulu saja. Karena Pasar Penampungan sudah mulai bocor dan kondisinya memprihatinkan ketika hujan,” keluhnya.
Rasionalisasi Los
Sekda One Andang menegaskan bahwa rasionalisasi los Pasar Induk harus dilakukan dalam penataan pedagang. Mengingat luasan los saat ini yang tersedia di area Pasar Induk sisi Barat, jauh berkurang dibandingkan luasan los yang dibutuhkan untuk menempatkan seluruh pedagang.
“Fakta tersebut berdasarkan data izin yang dimiliki pedagang pada saat tahapan pendaftaran. Selain itu, zonasi per-lantai juga diterapkan agar Pasar Induk Wonosobo bisa lebih tertata, bersih, dan nyaman,” ujar dia.
Menurut One, komposisi jumlah maupun luasan los dan kios sudah berbeda jika dibandingkan dengan kondisi pada waktu sebelum terbakar tahun 2015. Secara jumlah, baik los maupun kios masih mencukupi untuk menempatkan pedagang pasar induk sisi Barat.
“Tapi secara luasan, khususnya untuk los, terdapat selisih kurang antara luasan tersedia dengan luasan yang dibutuhkan seluas 3.431,32 meter persegi. Ini yang menjadi alasan logis dilakukannya rasionalisasi,” jelasnya.
Dalam penataan Pasar Induk tersebut, Pemkab Wonosobo juga ingin ada kebijakan yang lebih manusiawi agar pedagang bisa menempati paling sedikit 1 los dan tidak ada konsep 1 los digunakan oleh 2 atau 3 pedagang.
Menurut Andang, kondisi dulu jelas jauh berbeda dengan saat ini, tapi Pemkab Wonosobo tetap berkomitmen ingin mewujudkan penempatan pedagang yang manusiawi, layak, tertata dan nyaman.
Karena yang pasti, katanya, Pasar Induk ini akan ditempati dalam jangka waktu yang panjang dan juga menjadi ikon daerah.
Sehingga faktor kenyamanan bagi penjual dan pembeli, kebersihan dan kerapian menjadi pertimbangan dalam menata pasar tradisional tersebut.
“Fokus kami saat ini adalah “nguwongke pedagang”, 2.499 pedagang sisi barat pasar induk yang berijin dan sudah mendaftar, baik pedagang eks swalayan maupun non eks swalayan, harus mendapatkan kios/ los yang layak” tegasnya.
Penataan pasar ini masih terus dilanjutkan seiring Pemkab Wonosobo melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang. Pemkab menjadwalkan tahapan sosialisasi sampai minggu ketiga bulan Juni 2022 mendatang.
One Andang mengharapkan proses sosialisasi ini berlangsung lancar sampai tahapan penempatan pedagang. Sehingga saat ditempati nanti sudah tidak ada permasalahan yang muncul ke permukaan.
Muharno Zarka