blank
Sejumlah jalan raya di Wonosobo diterjang banjir bandang. Foto : SB/dok Humas BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Banjir bandang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah sore kemarin. Derasnya air yang masuk ke permukiman saat itu menyebabkan sepeda motor yang diparkir sempat roboh hingga terseret arus.

Kejadian itu pun sempat direkam oleh warga. Dalam video berdurasi 13 detik yang beredar di media sosial itu, tampak dua sepeda motor roboh diterjang banjir. Satu di antaranya sempat terseret arus. Air juga terlihat masuk ke dalam rumah warga.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Trie, peristiwa yang terekam dalam video itu terjadi di sekitar Kampus II Universitas Sains Alquran (Unsiq) di Munggang Mojotengah Wonosobo.

“Benar ada banjir bandang kemarin sore. Untuk yang video motor terbawa arus itu di sekitar Kampus II Unsiq Munggang Mojotengah Wonosobo,” kata Bambang saat dihubungi SUARABARU.ID.

Bambang mengatakan, banjir bandang tidak hanya terjadi di satu titik. Derasnya hujan di Wonosobo selama sekitar dua jam membuat sungai dan drainase meluap. Jalan-jalan dan permukiman penduduk pun terendam.

Bikin Tanggul

blank
Pemukiman warga di bantaran Sungai Semagung diterjang banjir yang meluap. Foto : SB/dok Humas BPBD

Menurut Bambang, ada banyak titik yang banjir. Seperti di daerah Klesman, Kampus Unsiq II Krasak, Perum Permata Hijau dan Pandansari (Mojotengah) serta Semagung dan Kalianget (Wonosobo).

Hal itu, sebutnya, karena sungai dan drainase meluap dan air menggenangi jalan, ada yang masuk ke pemukiman warga. Intensitas hujan yang turun sekitar dua jam itu juga sangat tinggi.

“Berdasarkan informasi, air yang masuk (ke permukiman) sampai 50 centimeter. Tetapi ini sudah mulai surut,” kata Bambang saat dihubungi, Jumat (3/6/2022), pagi tadi.

Saat ini, BPBD Wonosobo sedang membuat tanggul darurat agar air tidak masuk ke permukiman. Jika tidak dilakukan upaya seperti itu, setiap hujan deras turun, air akan meluap kepemukiman warga.

“Kami sudah menutup pintu air Wangan Aji sebelum hujan deras. Sekarang kami membuat tanggul agar air tidak masuk ke permukiman. Juga melakukan upaya normalisasi drainase,” terang Bambang.

Muharno Zarka