blank
Para personel dari Dishub Kabupaten Wonogiri, melakukan pergeseran dermaga perahu wisata Waduk Gajhmungkur. Yakni disesuaikan dengan elevasi pasang surutnya air waduk.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Elevasi (ketinggian) air Waduk Gajahmungkur Wonogiri, kini berada pada level siaga kuning. Terkait ini, ada rencana pihak pengelola akan melakukan pelepasan air melalui pintu spillway (pelimpas).

Terhadap rencana itu, Perum Jasa Tirta I melalui Kepala Divisi Jasa ASA III, Setiyantono ST, MT, telah melayangkan surat kepada para pihak dalam rangka melakukan koordinasi. Isinya tentang pemberitahuan rencana pembukaan pintu spillway, dalam rangka pengendalian elevasi Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Gajahmungkur Wonogiri.

Surat tersebut dikirimkan kepada Kepala Balai Besar Wilayan Sungai Bengawan Solo, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Bengawan Solo. Juga kepada para Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten/kota se Solo Raya minus Kabupaten Boyolali.

Juga dikirimkan ke pihak SPS Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri, kepada para Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo serta Kota Surakarta. Berikut kepada para Direktur PT Sri Rejeki Isman, PT Rayon Utama Makmur( RUM) dan Prima Paper Indonesia.

Rencana pembukaan pintu pelimpas itu, didasarkan pada kondisi elevasi saat ini, yang ketinggiannya berada pada level siaga kuning atau di atas elevasi normal +136 Meter (M) dari duga Diatas Permukaan Laut (Dpl). Yang dimungkinkan, itu masih ada penambahan inflow akibat hujan di wilayah hulu.

Dengan situasi tersebut, diprediksikan pada waktu yang akan datang terjadi kenaikan elevasi secara cepat menuju deviasi positif 1 M. Maka ketinggian air Waduk Gajahmungkur Wonogiri perlu dikendalikan, dengan penambahan debit keluaran (pelepasan) atau uotflow, melalui terowong trubin PLTA dan atau lewat pintu spillway.

Menyikapi rencana tersebut, Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (2/6), meminta bantuan semua pihak untuk menyampaikan informasi ini kepada publik secara luas. Agar warga di bawah bendung induk (maindam) Waduk Gajahmungkur Wonogiri, meningkatkan kewaspadaannya.

Sebagaimana pernah diberitakan, setiap kali ada pelepasan air dari pintu spillway, telah memicu terjadi banjir di wilayah hilir. Yakni di Kampung Sukorejo dan Kedungringin di Kelurahan Giritirto, dan di Kampung Kajen, Sanggrahan dan Salak di Kelurahan Giripurwo, semua di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota.

Bambang Pur