blank
Menhub Budi Karya Sumadi beserta Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka  ketika berada di stasiun Palur Kabupaten Karanganyar dalam rangka mengecek progres proyek elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan – Palur, Kamis (26/5). Foto: Dok/Humas Pemkot Ska

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan – Solo Jebres – Palur yang dimulai sejak tahun 2020 ini merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal Kereta Rel Listrik (KRL) di kawasan Aglomerasi Jogja-Solo.

“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan massal. Baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” Kata  Menhub Budi Karya Sumadi, di Solo, Kamis (26/5/2022).

Menhub melakukan kunjungan kerja ke Solo, untuk mengecek progres proyek elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan – Palur yang sudah hampir rampung, Secara persentase, elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km  sudah mencapai 84,33 persen  dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada  Juli 2022.

Pada peninjauan dihadiri Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Sarana Perkeretaapian Djarot Tri, jajaran Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah dan jajaran dari PT KAI dan KCI. Menteri Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan angkutan massal di kawasan aglomerasi sangat penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat.

Sekaligus menghindari penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan dan juga berdampak pada polusi udara.  Dikatkan KRL adalah angkutan yang ramah lingkungan. Pihaknya harap kolaborasi pemerintah pusat dan daerah semakin baik untuk mengembangkan angkutan massal.

Kehadiran KRL Jogja –Solo sangat digemari masyarakat. Dikemukakan, pada masa mudik lebaran jumlah pengguna jasa yang memanfaatkan naik signifikan lebih dari 50 persen. “Angkutan massal di kawasan aglomerasi juga akan kami lakukan di kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan kota aglomerasi lainnya,” terangnya.