blank
Kakanwil Kemenag Jateng, H Mustain Achmad SH MH didampingi mantan Gubernur Jateng, KH Ali MUfiz MPA, Ketua MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Yayasan Al-Qodar Sendangmulyo, Isdiyanto Isman, dan Ketua Badan Pembina Yayasan Al-Qodar, Sugiono SAg menekan tombol sirene sebagai tanda peremian Gedung TPQ Plus Al-Qodar Sendangmulyo pada Jumat (20//5) di Masjid Al-Qodar Sendangmulyo.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kakanwil Kemenag Jateng, H Mustain Achmad SH MH meresmikan Gedung TPQ Plus Al-Qodar Sendangmulyo pada Jumat (20/5) pukul 20.00 WIB.
Pembangunan Gedung TPQ Plus menelan biaya Rp 1,312 miliar, yang keseluruhan dananya bersumber dari infak masyarakat. Kegiatan dimeriahkan penampilan tim Hadroh Al-Qodar.

Hadir dalam peresmian tersebut antara lain mantan gubernur Jateng, Drs KH Ali Mufiz MPA, Ketua MUI Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Takmir Masjid Agung Jawa Tengah, Drs KH Hadlor Ikhsan.

Selain itu juga Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, Dr KH Multazam Achmad MA, Ketua Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail Lc beserta Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang, Ir KH Khammad Maksum Al-Hafidz serta sejumlah tokoh Jawa Tengah lainnya.

Dalam sambutannya, Mustain menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada segenap pengurus Yayasan Al-Qodar Sendangmulyo Semarang, Takmir Masjid Al-Qodar, Pengurus TPQ Plus Al-Qodar yang dengan segenap daya upayanya mewujudkan pembangunan gedung TPQ Plus tersebut.

”Inilah kondisi yang kita syukuri dan kita jaga bersama. Kondisi keagamaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. TPQ Plus Al-Qodar ini adalah TPQ yang ke-33.489 yang ada di Jawa Tengah. Ini bukti bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan agama semakin meningkat,” katanya.

Pemerintah, katanya, melalui Kemenag dan juga kementerian yang lain berupaya untuk memberikan pelayanan yang semakin baik. Dan menurutnya, sekarang kondisi umat Islam semakin baik pula.

”Bukan saja di kehidupan sosial, tapi juga di sisi pendidikan, di data Kementerian Agama sudah banyak madrasah-madrasah yang menolak-nolak murid. Kondisi yang tidak kita temukan kira-kira 30-40 tahun yang lalu,” ujarnya.

Mustain menuturkan, sekarang pesantren-pesantren banyak diisi oleh santri-santri yang orang tuanya tak pernah mengenyam pendidikan pesantren. Ia pun memuji kesadaran masyarakat terkait pendidikan agama bagi anak.

”Ini patut disyukuri, karena kesadaran pendidikan agama di masyarakat sudah mulai membaik. Hal itu diharapkan akan mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif percepatan informasi dan kemajuan teknologi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Qodar Sendangmulyo Semarang, Isdianto Isman mengaku bersyukur atas berdirinya TPQ Plus ini. TPQ Plus Al-Qodar ini menurutnya sebagai salah satu upaya membentengi generasi muda dari paparan paham radikalisme.

Menurut Isdiyanto, pembangunan Gedung TPQ Plus Al-Qodar, katanya, diawali peletakan batu pertama pada 19 September 2021, oleh KH Ali Mufiz MPA. Kemudian pada 1 April 2022 dilakukan soft launching sebagai tanda gedung sudah bisa digunakan meski belum selesai seluruhnya.

”Selama Ramadan 1443 Hijriyah gedung digunakan untuk aktivitas para santri TPQ Plus dan anak-anak di luar TPQ Plus, yang bersama-sama mengikuti program pesantren kilat dan kegiatan amalan Ramadan lainnya,” ungkapnya.

Pemanfaatan gedung TPQ Plus selama Ramadan, lanjutnya, merupakan amanah Kiai Ali Mufiz kepada Yayasan Al-Qodar ketika peletakan batu pertama.

Menurut Isdiyanto, target dari Kiai Ali Mufiz menjadi pemicu semangat pengurus Yayasan untuk menjawab lewat kerja keras menyatu dengan masyarakat.

Mengingat, sebelum gedung berdiri, jumlah santri TPQ Plus Al-Qodar sebanyak 250 anak. Mereka aktif mengikuti pendidikan TPQ Plus sejak program dimulai 16 Agustus 2021.

Mereka menempati seluruh area Masjid Al-Qodar, dipilah dalam kelas Ali, Ustman, Umar, Abu Bakar, Hamzah, dan kelas Pemuda.

Isdiyanto menjelaskan, disebut TPQ Plus, karena semidiniyah. Para santri tidak semata diajari baca tulis Alquran, tetapi dilengkapi ilmu fikih, tarikh Islam, Aqidah Akhlak, bahasa Arab, hadis, berbagai macam hafalan serta kepemimpinan, agar kompetensi para santri setara dengan pesantren.

Pembangunan Gedung TPQ Plus selesai dalam waktu 8 bulan.

”Berkat dukungan yang luar biasa dari masyarakat Perumnas Sendangmulyo.Semangat untuk segera memiliki gedung TPQ yang representatif begitu tinggi, sehingga infak mengalir cepat, seiiring berjalannya pembangunan fisik,” jelasnya.

Para santri banyak yang yang berinfak, di antaranya ada yang memecah tabungan di rumah, kemudian diserahkan panitia. Ada pula seorang Hamba Allah berinfak Rp 145 juta, ada yang menanggung semua pintu dan jendela UPVC kualitas impor senilai Rp 100 juta.

”Mereka tidak mau disebut namanya. Infak dari luar juga banyak, di antaranya dari para karyawan dan lembaga Bank Jawa Tengah, pejabat Pemprov serta Baznas Jawa Tengah.”

Menurut Isdiyanto, rampungnya pembangunan gedung TPQ Plus Al-Qodar, berarti pula menambah pelayanan umat.

Sebagai laporan, katanya, penerimaan zakat fitrah 1443 Hijriyah UPZ Al-Qodar dalam bentuk beras 2.736 kg, dalam bentuk uang Rp 24.971.000, zakat mal Rp 29.926.000, infak Rp 9.674.600 dan fidiyah Rp 6.305.000, semuanya tersalurkan kepada yang berhak sesuai asnaf.

Ditambah perolehan infak selama shalat tarawih Rp 35.531.400 dan infak shalat Idul Fitri sebesar Rp 19.876.700.

Muha