blank
Dubes RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman berfoto bersama dengan tim SEA Games cabang bulu tangkis.

BANGKOK (SUARABARU.ID) – Keberhasilan tim bulu tangkis Indonesia pada ajang perebutan Piala Thomas-Uber 2022, juga tidak bisa dilepaskan dukungan banyak pihak. Salah satunya datang dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman.

Dukungan dubes yang baru tahun lalu bertugas di Bangkok ini memang luar biasa. Setiap hari selalu ada dukungan logistik kepada tim bulu tangkis Indonesia, sehingga pemain tidak perlu repot mencari makan.

Selain itu, saban tim Indonesia turun bertanding, Rachmat selalu mendukung dan memberi semangat dari tribun. Dia bertindak sebagai suporter setia untuk tim putra-putri Indonesia.

“Saban hari saya datang dan nonton pertandingan. Saya juga mendukung dengan bersorak dan berteriak. Ini suara saya habis setelah kemarin jadi suporter tim Thomas kita lawan Jepang,” tutur Rachmat di Wisma Indonesia, Bangkok, Sabtu (14/5) siang.

Dalam pertemuan sekaligus jamuan makan siang itu, selain tim Uber, hadir pula sebagian pemain tim Thomas, pelatih, dan tim pendukung. Acara juga dihadiri seluruh staf KBRI di Bangkok.

Bagi Rachmat, bulu tangkis sudah menjadi suatu kebanggaan Indonesia. Karena itu, dia berpesan agar para pemain tim Thomas-Uber wajib memiliki mental juara. “Yaitu, jangan pernah menyerah sebelum pertandingan selesai,” tegasnya.

Sebagai penggemar olahraga tepok bulu, Rachmat berpesan kepada tim Thomas yang akan bertarung di final Minggu (15/5) lawan India, semua pemain harus tampil layaknya seorang pejuang. “Berjuanglah seperti seorang pejuang. Jangan berjuang seperti pecundang,” tegasnya.

Agar mampu mempertahan Piala Thomas, Rachmat meminta para pemain harus tampil habis-habisan. “Saya minta semua pemain, wajib berjuang habis-habisan untuk pertandingan final besok,” ujar Rachmat.

“Besok saya akan jadi suporter lagi untuk tim Thomas. Semoga bisa menyaksikan pertandingan dengan baik. Kadang saya sebagai penonton kesal sendiri melihat pemain yang banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri,” sebutnya.

Untuk Tim Uber, Rachmat memberikan apresiasinya. Meski kalah di perempatfinal lawan China, para pemain muda telah berjuang dengan maksimal. Mereka juga bisa membuat kejutan, seperti yang dilakukan Bilqis Prasista dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia Akane Yamaguchi.

“Asal ada keseriusan dari pengurus organisasi, pelatih dan si pemain, ke depan prospeknya bagus. Tinggal mau apa tidak sang pemain itu sendiri bekerja keras untuk jadi juara dunia,” tegas Rachmat.

Muha