blank
Farah El Firajun AG (baju kuning) yang juga owner Ocean View Hotel Jepara bersama tiga perenang. (dok. Ratu Andayani)

JEPARA ( SUARABARU.ID) – Untuk mempromosikan potensi pariwisata di Jepara serta kampanye pentingnya menjaga lingkungan yang bebas sampah plastik, Gentiel Gillen (Belgia), Lorenz Gillen (Belgia) dan Khalid Mahalatti (Denmark) melakukan aksi berenang menyeberangi lautan dari Karimunjawa menuju Jepara. Direncanakan 3 perenang ini akan sampai ke Jepara Minggu (8/5-2022) jam 12.00 WIB di Ocean View pantai Tegalsambi Jepara.

Dengan adanya aksi tersebut, Kawali Jepara melalui ketuanya Tri Hutomo yang sempat turut diskusi hari Sabtu (7/05/2022) di Hotel Ocean View dan sangat mengapreseasi atas aksi out of the box dan kampanye tersebut.

blank
Gentiel Gillen (Belgia), Lorenz Gillen (Belgia) dan Khalid Mahalatti (Denmark) (dok. Ratu Andayani)

“Ini adalah aksi kepedulian yang riil dan sangat berani, tidak main-main dalam mempersiapkan, mengingat Jarak Karimunjawa – Jepara sekitar 90 km yang direncanakan akan ditempuh selama kurang lebih 50 jam”, ujar Tri Hutomo.

Menurut Tri Hutomo sampah plastik adalah faktor utama penyebab kerusakan ekosistem di laut.

“Masyarakat Indonesia yang seolah bergantung pada penggunaan plastik, menyebabkan penumpukan sampah plastik, baik di darat maupun di laut. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, mengingat betapa bahayanya plastik bagi ekosistem, terutama ekosistem laut,” lanjutnya.

Dampak langsung dari sampah plastik yang mencemari laut dapat dilihat banyaknya kasus dimana banyak organisme laut yang mati akibat menelan sampah plastik. Selain itu dampak secara tidak langsung yang ditimbulkan sampah plastik mampu mengakibatkan kerusakan terumbu karang di parairan Jepara khususnya Karimunjawa yang merupakan wisata bahari unggulan nasional.

“Terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi organisme lain, oleh karena itu keberadaan terumbu karang sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme laut yang lain.
Sampah plastik akan tersangkut dan menutupi terumbu karang, sehingga proses fotosintesis akan terganggu,” imbuhnya.

Lebih jauh Tri Hutomo mengatakan, Saat ini 60% dari terumbu karang telah rusak dan setengah dari The Great Barrier Reef sudah mati. Selain merusak terumbu karang, sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena yang menyebabkan pemanasan global yang akan mengakibatkan meningkatnya suhu dan keasaman air laut, yang berdampak pada populasi fito plankton yang berperan dalam menjaga kadar oksigen di laut serta mendinginkan suhu bumi dengan cara mengeluarkan suatu komponen sulfur.

Kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen di laut yang sekaligus berdampak pada kehidupan oranisme laut lainnya yang membutuhkan oksigen.

“Dari beberapa kasus kerusakan ekosistem laut yang disebabkan oleh sampah plastik, sebaiknya pemerintah segera melakukan evaluasi dan pembenahan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang semakin parah di perairan Jepara,” pintanya

Menurur Tri Hutomo, solusi paling efektif yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik di masyarakat.

Pemerintah bisa melakukan edukasi kepada masyarakat dari hulu sampai hilir tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan. Mulai menerapkan pola hidup tanpa plastik dengan solusi-solusi sederhana dan lebih memilih untuk mendaur ulang plastik menjadi barang yang kreatif dan unik daripada harus membuangnya.

Dari hal-hal sederhana tersebut kita sebagai masyarakat sudah sedikit berkontribusi terhadap keselamatan ekosistem laut. Karena biota-biota laut pun sudah cukup menderita akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab padahal manusia masih membutuhkan ekosistem laut sebagai sumber rezeki.

“Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari bersama-sama berkomitmen mengurangi penggunaan plastik yang bisa merusak lingkungan dan jagalah lingkungan disekitar kita“, terang Tri Hutomo

Sementara istri Gentiel Gillen, Dra Farah El Firajun AG yang juga Ketua Garnita Malahayati mengungkapkan, langkah heroik tiga perenang tersebut terdorong keinginannya untuk mengkampanyekan lingkungan yang bebas sampah plastik, utamanya di kawasan lautan dan pantai.

“Juga untuk mempromosikan pariwisata bahari di Jepara dan Jawa Tengah,” ujar Farah El Firajun AG yang juga owner Ocean View Hotel Jepara.

Menurut Farah El Firajun, “Mereka ingin melakukan sesuatu untuk Indonesia dengan mempromosikan keindahan laut dan sekaligus menjaganya agar tetap bersih,” Selain untuk mengkampanyekan kebersihan laut dan wilayah pantai, even ini juga diharapkan menjadi motivasi bagi atlet renang Jepara untuk mengembangkan renang open water. Ini potensial sebab Jepara adalah daerah yang memiliki wilayah pantai yang luas dan indah,” ujarnya.

Hadepe-ua-alvaros