Kepala Dinas PUPR Blora, Samgautama Karnajaya, menerangkan, untuk sementara ini telah dilakukan penanganan darurat dulu dengan melakukan pengendalian aliran air tanah yang masuk ke area titik longsor agar tidak semakin memperparah longsornya.

“Kami lakukan pengaliran air permukaan yang menggenang di area longsoran dan melakukan pengamanan tanah dengan penutupan areal yg terdampak longsor dengan terpal,” jelasnya kepada awak media, Kamis (28/4/2022)

Penanganan Darurat Longsoran

“Hal ini kami lakukan dalam rangka mengurangi rembesan air permukaan agar tidak masuk ke dalam tanah yang dapat menyebabkan tanah kembali longsor, sambil nanti kita lihat perkembangan gerakan tanahnya setelah tidak gerak lagi akan kami ambil langkah-langkah selanjutnya untuk penanganan darurat dan semi permanennya,” ungkap Samgautama.

Sementara itu, Kabid SDA DPUPR Blora, Surat, menjelaskan sesuai arahan dari Kadinas, hari ini Kamis (28/4/2022)  setelah mendapat laporan dari masyarakat segera menggerakkan petugas Operasi Pemeliharaan (OP) untuk melakukan langkah-langkah penanganan darurat untuk meminimalisir, agar longsor tidak terjadi kembali.

“Kami juga mengupayakan untuk menangani Longsoran ini berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana Semarang untuk bisa berkolaborasi bersama dengan kami dalam penanganan darurat maupun permanennya nanti,” kata Surat.

Sedangkan dari BBWS,  usai Lebaran nanti akan meninjau lokasinya guna langkah-langkah penanganan yang lebih menyeluruh dan komprehensif lagi.

“Sudah dipasang police line di ujung jalan juga sudah dipasang rambu jalan larangan masuk,” ucap Surat.

Adapun kronologi awal terindikasi awal mula tanah bergerak pada Jumat 22 april 2022, dimana drainase sebelah barat mengalami ambles 30 – 40 cm dan membuat aliran air drainase ke arah bawah.

Warga Diimbau Mengungsi

Kejadian 26 april 2022 pukul 16.30 WIB, dikarenakan hujan yang terus-menerus selama beberapa hari dengan keadaan dari drainase yang sudah rusak, kemudian mengakibatkan longsor dan amblasnya tanah ke bawah dengan rincian bahu jalan kanan kiri 1 meter, kemudian badan jalan 3 meter amblas ke bawah sedalam 1,5 – 2 meter. Dan mulai mengancam pemukiman penduduk 3 KK.

blank
Rumah warga Tirtonadi Mlangsen Blora, korban Longsor sungai grojogan. Foto: Ist

Terkini, pada pukul 21.00 WIB keadaan makin parah, bahu dan badan jalan longsor lagi menjadi sedalam 3 – 4 meter, kemudian sudah mendampak ke warga.

Warga terdampak adalah Yudi Suryo (33th), warga RT 007 RW 002, terdampak pada produksi batik “jeni” dimana sudah memakan bagian gerbang sebesar 1 meter dengan kedalaman 2 meter.

Marsono, RT 7/RW 2, terdampak 2 meter dari bahu jalan dengan kedalaman 3 meter, dan tinggal 5 cm dari longsoran dengan tiang rumahnya (sudah diimbau untuk mengungsi).

Kemudian, Winarto (64th), RT 008 RW 002, terdampak pada tembok pembatas rumah sudah retak dan bagian drainase depan rumah sudah mulai amblas.