blank
Ilustrasi menonton bioskop. Foto: Pixabay

SEMARANG (SUARABARI.ID)- Menonton film di bioskop menjadi salah satu aktivitas atau kegiatan di waktu libur yang bisa dilakukan bersama teman atau keluarga. Termasuk saat libur lebaran yang sudah di depan mata ini.

Dilansir dari Suara.com, Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam mengatakan bahwa momentum libur lebaran kali ini diharapkan membawa dampak positif untuk film Indonesia.

Terlebih, saat ini bioskop telah dibuka seiring dengan pelonggaran pembatasan, sehingga diperkirakan bioskop akan ramai pengunjung.

Baca Juga: Sinopsis Film “Pengabdi Setan: 2 Communion” Akan Tayang 4 Agustus 2022

“Bioskop akan ramai, harapannya film-film Indonesia banyak yang diputar,” kata Neil, dikutip dari Antara, Rabu (27/4/2022).

Sejumlah film Indonesia sudah siap tayang pada akhir April menjelang libur lebaran 2022. Beberapa di antaranya film dengan genre horor seperti “Kuntilanak 3” arahan Rizal Mantovani, “KKN Di Desa Penari” dari sutradara Awi Suryadi yang dibintangi oleh Tissa Biani, juga “Oma The Demonic” yang dimainkan oleh Jajang C Noer dan Karina Nadila.

Selain film horor, ada juga drama komedi “Gara-Gara Warisan” yang dibintangi Oka Antara dan Indah Permatasari.

Baca Juga: Sinopsis Serial “High and Low the Worst” Hingga Film Debut Yuta NCT “High & Low : The Worst X”

Industri film tak luput dari perhatian Kemenparekraf yang menyiapkan fasilitas untuk mendorong produktivitas sineas Indonesia. Kemenparekraf memberikan stimulus PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan stimulus karya sineas lokal di daerah-daerah.

PEN Film diwujudkan melalui tiga skema antara lain promosi, praproduksi, dan produksi.

Kehadiran PEN Film 2021 dinilai telah mendapatkan sambutan positif di mana lebih dari 50 sineas merasakan manfaat PEN 2021 dengan penyerapan anggaran sebesar Rp116,8 miliar.

Baca Juga: Sambut Hari Kartini, Ini 5 Rekomendasi Film Bertema Perempuan Tangguh

Namun untuk 2022, PEN Film yang dihadirkan hanya satu skema yaitu khusus, untuk skema promosi yang terbatas untuk film berdurasi panjang, baik dokumenter maupun fiksi komersial.

Sineas yang berkecimpung di pembuatan film pendek, dokumenter, dan fiksi, juga tetap mendapatkan stimulus dari bentuk kedua. Bantuan Pemerintah diinisiasi komisi X DPR RI dan akan diberikan kepada para komunitas film pendek dan fotografi.

Pada awal pandemi, industri film Indonesia diperkirakan mengalami kerugian Rp481 miliar per bulannya. Tapi untungnya, perkembangan platform digital kondisi membuat kondisi itu berangsur-angsur membaik.

Claudia