blank
Forum Komunikasi Musisi Kota Semarang bersama anak yatim. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Jika biasanya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berasal dari sejumlah instansi, BUMD, masjid atau lembaga keagamaan lainnya, kini giliran musisi Kota Semarang secara sukarela bergabung menjadi relawan resmi pengumpul zakat.

Mereka melakukannya di bawah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang.

Pembentukan UPZ dari sejumlah musisi yang tergabung Forum Komunikasi Musisi Kota Semarang (Forkoms) tersebut ditandai dengan bentuk charity Ramadan dengan memberikan santunan yatim piatu, di Kantor Sekretariat Rumah Muallaf Kota Semarang, Perumahan Permata Puri, Bringin Ngaliyan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Baznas Kota Semarang, H.Arnaz Agung Andrarasmara, Staff Ahli H.Nur Fuad, Kepala Pelaksana Muhammad Asyhar serta Penanggung Jawab, Arya Tedjonugroho bersama komunitas musisi Kota Semarang.

Ketua Forkoms, Arya Tejo Nugroho menjelaskan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Baznas Kota Semarang dalam pengumpulan beberapa jenis zakat.

“Kami mencoba berkolaborasi dengan Baznas dalam pengumpulan zakat fitrah maupun zakat mal dengan menjadi UPZ Baznas Kota Semarang. Harapan kami Forkoms dan Baznas bisa saling bersinergi take and give apa yang menjadi kewajiban kita semua,” terang Arya, Selasa (19/4/2022).

Keinginan dari forum musisi tersebut direspons positif oleh Ketua Baznas Kota Semarang, H.Arnaz Agung Andrarasmara. Dirinya menyebut keinginan sukarela musisi untuk bergabung menjadi UPZ adalah hal luar biasa.

“Saya membentuk sekitar 700-an UPZ masjid sudah menjadi hal yang biasa, tapi ini justru menjadi luar biasa,” kata Arnaz.

Arnaz membeberkan bahwa ide awal pembentukan UPZ musisi ini berawal dari obrolan biasa, lalu direspon baik oleh para musisi. “Kemarin saat berdiskusi, mereka bilang oh ternyata (zakat) cuma 2.5 persen ya,” sambungnya.

Arnaz mengatakan, kedepan pihaknya bersama Forkoms akan banyak berkolaborasi dalam kegiatan sosial untuk membantu pemerintah Kota Semarang dalam percepatan pengentasan kemiskinan di Kota Semarang.

“Jika ada yang membutuhkan bantuan, tidak tiba-tiba membuat charity, tapi sudah dilakukan dengan pengumpulan zakat secara kolektif dan kontinyu melalui UPZ yang sudah dibentuk dan ini jelas akan sangat membantu,” tuturnya.

Arnaz juga berharap setelah bergabungnya para musisi menjadi UPZ Baznas Kota Semarang, nantinya dapat diikuti para milenial lain. “Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” pungkas Arnaz.

Ning