SEMARANG (SUARABARU.ID)– Semangat Konferensi Asia-Afrika harus menjadi inspirasi bangsa kita, dalam proses membangun karakter kebangsaan. Setiap warga negara juga harus mampu berperan aktif dalam menghadapi setiap tantangan berskala global.
”Kita memiliki sejarah yang membanggakan, ketika dunia dikuasai pengaruh negara adi daya, Indonesia menggalang persatuan negara-negara di Asia dan Afrika pada tahun 1955, untuk mengimbanginya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/4/2022).
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang digelar di Bandung, pada 18-24 April 1955 lalu, menjadi bukti peran Indonesia secara aktif mewujudkan perdamaian dunia, dan harus terus dilanjutkan hingga kini.
BACA JUGA: Bocah Laki-laki Tewas Terbawa Arus Sungai Irigasi di Prembun
Menurut Lestari, semangat untuk berperan dalam menjawab sejumlah tantangan berskala dunia, harus terus dihidupkan. Selain memupuk semangat dari peristiwa sejarah bangsa di masa lalu, kita juga harus membangun kemandirian bangsa.
Bangsa ini, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, harus terus disadarkan, bahwa di masa lalu kita mampu mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar di dunia, yang mampu mewarnai sepak terjang politik global.
Semangat itu, ujar Rerie, sapaan akrabnya, harus terus dilestarikan, agar anak bangsa di masa kini tidak ragu lagi untuk menjawab berbagai tantangan berskala global, yang mewarnai kehidupan dunia saat ini.
BACA JUGA: Agar Wisatawan Nyaman, Disporapar Jateng Dorong Pelaku Wisata Vaksin Penguat
Menghidupkan kembali semangat KTT Asia-Afrika yang tumbuh 67 tahun yang lalu di Bandung, Jabar, adalah salah satu upaya untuk terus memupuk rasa bangga anak bangsa.
Berangkat dari rasa bangga itu, Rerie sangat berharap, upaya mewujudkan karakter anak bangsa yang tangguh, berintegritas dan berkarakter kebangsaan yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan bangsa di masa kini dan mendatang, harus terus dilanjutkan dengan langkah yang terukur.
”Kita sebagai bangsa harus mampu mewujudkan amanat konstitusi UUD 1945, yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tukas dia.
Riyan