blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Setelah sukses mendorong pemulihan ekonomi ibu kota Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi optimis mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun pertumbuhan ekonomi bagi wilayahnya.

Hal itu ditegaskannya dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kota Semarang tahun 2023 di Harris Hotel Sentraland, Kamis (7/4/2022).

Dalam pemaparannya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu sendiri menjelaskan dalam rangka membidik pertumbuhan ekonomi di wilayahnya, dia masih akan tetap fokus dalam pengembangan sektor pariwisata.

Pasalnya meski sempat terhempas karena pandemi covid-19, Hendi meyakini melalui sejumlah strategi penyesuaian dengan kondisi saat ini, sektor pariwisata dapat dibangkitkn kembali.

Dirinya sendiri mengenang saat melaunching Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa yang fokus pada pariwisata. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pariwisata merupakan sektor yang tidak pernah menghadapi persoalan krisis apapun.

“Krisis minyak, pariwisata tetap naik, orang stress cari hiburan. Krisis keuangan di Asia, pariwisatanya juga oke. Namun adanya Covid, justru pariwisata menjadi satu-satunya sektor yang luluh lantak,” katanya.

Untuk itu dirinya pun menegaskan bahwa semangat menggairahkan kembali sektor pariwisata harus dibarengi dengan upaya penegakan prokses yang ketat, serta mempercepat vaksinasi booster.

“Hari ini saya sekaligus berharap rancangan pembangunan ini dapat disambut dengan komitmen yang tinggi dalam penegakan prokes dan vaksinasi,” tekan Wali Kota Semarang tersebut.

Lebih lanjut Hendi juga menginginkan jika agenda-agenda pariwisata milik Pemerintah Kota Semarang bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak. Seperti yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu, yaitu Semarang Night Carnival dan juga Dugderan.

“Ada pula aktivitas di Goa Kreo, Semarang Great Sale, final Denok Kenang, sesaji Rewanda yang Saya rasa mari kita kemudian kita berkolaborasi dengan temen-temen PHRI, kelompok wisata. Kalau punya agenda wisata, ayo kita buat kalender event bersama-sama, kemudian kita share ke luar sana supaya mereka kemudian datang ke Semarang,” katanya.

Secara detail dia pun merinci sejumlah program pembangunan sektor pariwisata yang menjadi prioritas di Kota Semarang.

“Yang prioritas misalnya pengembangan Taman Lalu Lintas yang kemungkinan akan kita joinkan dengan investor. Kemudian pengembangan Pantai Mangunharjo dan juga pembangunan Kebun Raya Tinjomoyo rencana akan kita kerjasamakan dengan pihak swasta,” katanya.

Pengembangan wisata religi juga tidak lepas dari prioritas Hendi dalam mengungkit kembali sektor pariwisata. Dimulai di tahun 2022 ini dengan membangun atau memugar makam Kyai Sholeh Darat.
“Tahun depan kita juga akan memperbaiki makam Mbah Syafii di daerah Kedondong, Ngaliyan yang merupakan Pondok Pesantren tertua di Kota Semarang,” katanya.

Konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) juga disampaikan Hendi dalam membangun sektor pariwisata dengan berencana membangun Balkondes (Balai Ekonomi Desa) di mana wilayah kelurahan bisa mengembangkan aset-aset milik Pemkot yang nanti ada supporting anggaran dari Pemerintah Kota Semarang.

Balkondes ini harapannya bisa menjadi sumber destinasi wisata baru yang tentunya akan menaikkan sentra ekonomi di kota Semarang.

Adapun dalam mendukung upaya pembangunan sektor pariwisata pihaknya akan memprioritaskan penyelesaian jalur-jalur yang telah direncanakan sebelumnya namun terhambat akibat pandemi Covid-19.
“Prioritas yang paling penting adalah bagaimana kemudian di tahun 2023 kita bisa back to track kembali ke track awal, meskipun belum bisa maksimal. Antara lain menyelesaikan jalur Jangli misalnya dan juga potensi-potensi lain yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang seperti Wonderia, Tinjomoyo dan Simpang Lima kedua di Singosari,” katanya.

Di akhir paparannya, Hendi menerangkan upaya pihaknya untuk mengurai kemacetan di wilayah Jatingaleh, di mana tahun ini Pemkot Semarang telah menganggarkan 30 milyar guna pembangunan jalan tembus Jangli-Undip.

Upaya itu pun memperoleh dukungan di mana salah satu perumahan yang ada di Jangli menghibahkan asetnya untuk dijadikan jalan umum bagi masyarakat.

“Maka sekarang komunikasi sudah kita lakukan dengan pihak Undip, Undip setuju kita tinggal membebaskan sekitar 800 meter dan anggarannya juga sudah ada. Bahkan beberapa pihak swasta siap mendanai. Jadi 30 milyar tahun ini jalan, tahun depan jalur Jangli akan kita selesaikan,” katanya.