Sementara itu, Hendi pun memastikan pihaknya akan siap menyambut dan melayani para pemudik, baik yang bertujuan akhir di Kota Semarang maupun yang akan melanjutkan perjalanan ke daerah lain.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan Forkopimda Kota Semarang, termasuk pihak kepolisian guna memastikan pelayanan berjalan lancar dan nyaman bagi pemudik.
Tak hanya itu, Hendi juga memastikan pihaknya akan mengecek seluruh infrastruktur jalan untuk pemudik yang menempuh jalur darat, agar nyaman untuk dilalui. Salah satunya pengecekan dan perbaikan akan difokuskan pada daerah-daerah cekungan yang berpotensi terjadi genangan.
“Untuk pelayanan publik bagi pemudik sendiri di Kota Semarang sendiri, sesuai pengalaman sebelumnya menerima para pemudik dari berbagai daerah, kami juga akan mendirikan posko mudik dengan layanan kesehatan dan istirahat bagi pemudik,” katanya.
Selain itu untuk proses skrining sendiri Hendi akan memaksimalkan pemanfaatan aplikasi peduli lindungi bagi pemudik. Untuk itu Hendi berharap semua pemudik dalam kondisi sehat, serta yang terpenting sudah melakukan vaksinasi hingga vaksin booster.
Meskipun begitu dirinya menekankan tetap akan menyiapkan tempat karantina bagi pemudik yang ditemukan terpapar covid-19.
“Tujuh tempat karantina telah kita siapkan dengan total 700 bed dan pelayanan makan tiga kali sehari serta tenaga medis bagi pasien OTG. Selain itu ada 20 rumah sakit bagi pasien dengan gejala berat. Tapi untuk saat ini baru 1 rumah karantina di Kota Semarang yang diaktifkan karena penurunan angka covid,” tambahnya.
Tak hanya memastikan kesiapan protokol kesehatan, screening dan kenyamanan pemudik, Hendi pun menyiapkan sejumlah destinasi wisata bagi pemudik. Kekayaan wisata heritage, religi dan kuliner, lanjut Hendi juga akan disiapkan dan dikembangkan untuk menyambut para pemudik.
“Dari sisi kuliner, banyak tempat makan enak mulai dari soto, sop kakap, gudeg, leker, mangut, dan masih banyak lagi yang lain. Kami minta Dinas Pariwisata untuk share info wisata Kota Semarang baik secara offline maupun online melalui medsos,” terang Wali Kota Semarang tersebut.
Hery Priyono