KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Ketua PWI Jateng, H Amir Machmud NS, minta wartawan jangan mengotori organisasi dengan perilaku-perilaku yang membelakangi Kode Etik Jurnalistik. “Jangan nodai organisasi dengan sikap, perilaku, dan hal-hal yang tidak menunjukkan profesionalitas,” pintanya dalam acara penutupan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, Borobudur, Kabupaten Magelang, hari ini Rabu (16/3).
Dia mengucapkan selamat atas deklarasi kompetensi dari para penguji untuk 24 peserta UKW yang lulus semua. Dia berterima kasih kepada PT Semen Gresik pabrik Rembang yang telah memfasilitasi UKW itu. “Respek dan salam hormat kepada Pak Gatot Mardiana dan kawan-kawan dari Semen Gresik pabrik Rembang, penguji dari PWI, juga panitia dan PWI Kabupaten Magelang yang telah menyiapkan acara ini selama dua bulan terakhir,” katanya.
Selebihnya dia minta kepada peserta, dengan telah lulus UKW, mulai tunjukkan rasa cinta dan bangga kepada PWI sebagai rumah besar bersama. Dengan mencintai dan rasa bangga, menurut dia, akan mati-matian membela marwah organisasi.
Dia yakin UKW selama dua hari itu sudah menunjukkan kualifikasi wartawan. Memang belum seluruhnya mantap, karena kemantapan dalam kompetensi akan berproses seiring dengan kesetiaan untuk menjalani profesi.
Amir selebihnya memberi ucapan selamat kepada peserta. Dia memberikan tanda mata untuk lulusan terbaik di tiga kelompok peserta. Masing-masing berupa dua buah buku tentang kebudayaan.
Karena UKW di kawasan Borobudur, dihadiahkan buku karya dia tentang candi. Yakni antologi puisi tentang Percakapan Dengan Candi dan Buku Dari Peradaban Gunadarma. Dia berharap buku itu akan memperkuat sikap batin tentang pentingnya peradaban dan pentingnya pikiran melintas zaman untuk memperbaiki apa yang menantang di depan kita.
Adapun penerima dari kelompok Muda adalah Puput Dwi Aprelia Puspitasari dan Miftahul Hayu Jatiningtyas. Dari Madya adalah Dian Kurniawan Hendratmanto dan kelompok Utama adalah Al Komari.
Ketua Komisi Pendidikan PWI pusat, Hendro Basuki, memberikan ucapan selamat atas tingkat kelulusan 100 persen. Dia jarang menemukan kelulusan 100 persen. Tetapi bisa ditemukan di Jateng dan Yogyakarta.
Itu adalah momentum yang baik untuk menjaga kualitas diri dan kualitas berprofesi, sehingga semua produk tulisan akan memberikan nutrisi pada para pembaca. Pemberian nutrisi itu tentu saja harus senantiasa ada perbaikan.
“Hidup di era sekarang harus mengikuti banyak hal. Jika tidak, maka profesi ini akan mati. Tugas kita menjaga profesi, meningkatkan kualitas diri secara terus menerus dan memanfaatkan setiap momentum perubahan, sehingga wartawan adalah profesi yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” katanya.
Dia berharap kepada wartawan yang sudah dinyatakan kompeten untuk selalu memberikan nutrisi pada profesi dan menjaga PWI.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Semen Gresik pabrik Rembang, Gatot Mardiana, ikut bangga semua peserta UKW lulus. “Saya pribadi seperti dikucur air es. Luar biasa,” katanya.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Perusahaan Semen Gresik itu bersyukur peserta masih bisa melalui pentahapan uji kompetensi untuk meningkatkan kualitas SDM wartawan. Pihaknya berkolaborasi dengan PWI Jateng sudah lima kali. Itu sebagai upaya yang diharapkan bermanfaat positif.
Bupati Zaenal Arifin dalam acara yang sama juga memberi ucapan selamat dan berterima kasih kepada PWI yang telah melakukan UKW bekerja sama dengan Semen Gresik. Itu sebagai kolaborasi yang baik.
“Mari kita berikan nutrisi yang positif. Karena wartawan bekerja seperti waktu yang mengoneksikan dengan semua ciptaan Tuhan, ada matahari, bintang, bulan, dan seluruh ciptaan yang lain,” katanya.
Wartawan mengabarkan berita, memberikan data kebenaran, sehingga layaknya bekerja seperti waktu yang dari detik demi detik, dari menit ke menit dan dari jam ke jam selalu stand by untuk mengabarkan berita dengan kebenaran. “Bisa memberikan sesuatu yang positif di masyarakat,” harapnya.
Selebihnya Bupati mengatakan, selama ini Pemkab dan PWI Kabupaten Magelang berjalan beriringan. Bersama-sama, bergandengan tangan, saling bahu membahu dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, tanpa saling mengintervensi. Saling mengisi, saling memberi, untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Magelang.
Dia berterima kasih Kabupaten Magelang dijadikan alternatif untuk menginap dua hari. Itu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.Apalagi di masa pandemi berdampak pada sektor ekokomi.
Dengan kehadiran para wartawan menambah gairah dan semangat warga Borobudur untuk bisa memberikan pelayanan yang baik.
“Harapan kami geliat ekonomi juga akan tumbuh,” katanya
Eko Priyono