BANJARNEGARA(SUARABARU.ID)-Sejumlah 9 pekerja di PAD 28 PT Geo Dipa Energi menjadi korban gas beracun pada Sabtu (12/3/2022) siang yang berlokasi di Desa Karangtengah Batur Banjarnegara Jawa Tengah.
Pihak PT Geo Dipa Energi (Persero) menyampaikan penyebab keluarnya gas beracun di PAD 28 tersebut yang menyebabkan para pekerja pengeboran sumur panas bumi mengalami keracunan.
Terjadi gas beracun waktu sumur produksi dikunci ditutup, dimatikan dengan injeksi air. Disitu ada yang namanya relief valve ternyata tidak berfungsi. Jadi pompa air dari tangki dimasukkan ke sumur.
“Di situ melalui yang namanya relief valve yang tidak berfungsi,” kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim saat jumpa pers, Minggu (13/3/2022).
Dengan kondisi tersebut, sehingga air dari tangki tidak bisa disemprotkan ke lubang sumur. Dan terblok di dalam tangki. Di sisi lain, mestinya air panas dan gas dari sumur juga tidak bisa masuk ke dalam tangki.
Lakukan Investigasi
“Airnya itu masuk ke dalam tangki aja. Jadi muter di situ aja. Nah air panas dan gas dari sumur mestinya tidak bisa masuk ke dalam tangki. Karena ada jak valve. Mestinya ini nutup,” jelasnya.
Namun demikian, pihaknya tengah melakukan investigasi untuk mengetahui detail dari penyebab terjadinya kebocoran gas beracun tersebut. Termasuk relief valve yang tidak berfungsi serta air dan gas yang masuk ke dalam tangki.
“Kami masih melakukan investigasi untuk mengetahui detail penyebab terjadinya kecelakaan kerja itu. Untuk tahu detailnya kenapa relief valve tidak berfungsi dan lainnya,” ujarnya.
Salah satunya dengan mewawancarai pekerja yang saat ini masih dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Setelah ditangani di Puskesmas I Kejajar, korban keracunan gas beracun kini dirawat di RSUD KRT Soetjonegoro.
“Karena kami kan tidak di sana, makanya untuk mengetahui detail-detail hasil akan divalidasi dengan hasil interview para pekerja yang saat ini masih dirawat di rumah sakit,” kata dia.
Muharno Zarka