SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Tim Densus 88 Anti Teror Polri, menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, di daerah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sunardi yang berprofesi sebagai dokter itu ternyata dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga.
Ketua RT.03/RW.07 Bangunsari, Gayam, Sukoharjo, Bambang Pujiana mengungkapkan, dokter Sunardi merupakan sosok yang tidak pernah berkumpul dengan warga. Selama menjabat sebagai Ketua RT, ia mengaku yang bersangkutan tidak pernah mengikuti pertemuan di kampungnya.
“Sejak saya memegang Ketua RT, mulai April 2019, saat saya mengadakan pertemuan dan kegiatan warga, Pak Nardi tidak pernah datang dan tidak pernah ikut bersosialisasi. Apalagi kerja bakti, tidak pernah sama sekali,” kata Bambang, Jumat (11/3/2022).
Bambang mengaku tidak tahu menahu mengenai alasan ketidakhadiran salah satu warganya itu dalam setiap pertemuan yang digelar di kampungnya. Bahkan Sunardi juga tidak pernah membayar iuran RT seperti warga lainnya.
“Tidak sama sekali (iuran). Boleh dicek di bendahara saya kalau yang namanya dokter Sunardi itu iuran, tidak pernah. Padahal iuran di tempat saya cuma Rp 25 ribu setiap bulannya,” sebut Bambang.
Bambang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Sunardi. Meski demikian, ia sering melihat sosok dokter itu ketika sedang menunaikan ibadah salat di masjid setempat.
“Tidak pernah (komunikasi). Saya ketemunya dia itu saat di masjid saja, biasanya saat magrib dan isya. Saat ketemu juga tidak pernah saling menyapa,” ujar dia.
Tidak adanya keinginan untuk bersosialisasi dengan warga, Bambang pun memutuskan tidak memasukkan Sunardi ke dalam WhatsApp grup warga RT setempat.
“Dia tidak saya masukkan di grup. Kan dia kelihatannya tidak mau kumpul-kumpul dengan warga, karena percuma tidak ada tanggapan apa-apa. Kalau ada informasi apa-apa kan lewat grup kapling itu,” tandas Bambang.
Ning