KRL Solo- Yogya tengah berhenti di Stasiun Klaten (Bagus Adji)

SURAKARTA (SUARABARU) PT KAI Commuter meningkatkan kapasitas angkut menjadi 60 persen untuk kereta komuter di wilayah aglomerasi termasuk KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta – Solo.

Sebelumnya kereta komuter hanya memberikan pelayanan bagi pengguna sebesar 45 persen dari kapasitas.

Peningkatan kapasitas sebesar 15 persen terjafi menyusul terbitnya SE Kemenhub Nomor 25 Tahun 2022 .

“Peningkatan layann bagi pengguna sebesar 15 persen dari kapasitas berlangsung mulai 9 Maret 2022”, kata
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, dalam pers release yang diterima Suarabaru.id di Solo, Kamis ,(10/3)

Peningkatan kapasitas, kata Anne Purba, diantaranya ditandai bahwa pengguna kini dapat duduk tanpa berjarak.

Petugas KAI Commuter telah mencabut dan membersihkan tempat duduk di KRL dari marka jaga jarak yang sebelumnya ada. Di sisi lain Marka berdiri tetap berlaku sejalan dengan pembatasan kapasitas yang diatur dalam SE Kemenhub.

Untuk itu, KAI Commuter mengajak pengguna untuk lebih disiplin mengikuti marka berdiri. Selain itu anak usia di bawah lima tahun (balita) yang sebelumnya belum diizinkan menggunakan KRL, kini sudah dapat kembali naik KRL.

Tentunya dengan syarat didampingi orang tua dan mengikuti protokol kesehatan secara ketat serta menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk. KAI Commuter menghimbau pengguna untuk tetap mengutamakan kesehatan anak terutama yang belum divaksin dan, menghindari mobilitas kecuali untuk urusan penting maupun mendesak.

Kendati terdapat aturan perjalanan lebih fleksibel sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang membaik, pengguna KRL tetap perlu mengikuti aturan dan protokol kesehatan.

Pengguna wajib memakai masker dan disarankan masker ganda dengan masker kain dilapis masker medis. Juga wajib sudah divaksin dengan melakukan scan melalui aplikasi Peduli Lindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin secara fisik.

Pengguna dihimbau tetap menjaga jarak aman antar pengguna serta mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah naik KRL.

“Aturan tambahan yaitu larangan berbicara secara langsung maupun melalui telepon selama berada di dalam kereta juga tetap berlaku. Operasional KRL tetap berjalan dengan pembatasan. Untuk KRL Yogyakarta – Solo juga tetap beroperasi dengan 20 perjalanan per hari”, jelasnya

Bagus Adji