JEPARA (SUARABARU.ID) – Seperti yang direncanakan, setelah sampai di Desa Bangsri setelah bebas murni dari lembaga pemasyarakatan Kedungpane, mantan Bupati Jepara dua periode, H. Ahmad Marzuqi tidak langsung menuju rumahnya.
Ia bersama keluarga langsung berziarah kemakam H. Fadlan dan Hj. Nafisah, orang tua kandung H. Ahmad Marzuqi di pemakaman Tengger, Wedelan. Dalam ziarah kubur ini H. Ahmad Marzuqi memimpin tahlil dan doa untuk kedua orang tuanya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Dalam doanya H. Ahmad Marzuqi juga meminta kepada Allah, dengan perantara kedua orang tuanya agar selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan keselamatan.
Sekitar 30 menit di pemakaman Tengger, Wedelan, H. Ahmad Marzuqi bersama istri dan anak-anaknya langsung menuju kemakam Watu Lumpang, Bangsri, untuk ziarah kubur di makam H. Abdul Muqit, ayahanda Hj. Chuzaemah, istri H. Ahmad Marzuqi. Dimakam ini ia juga memimpin tahlil dan doa.
Selepas ziarah kubur, rombongan baru menuju rumah H. Ahmad Marzuqi di RT 04/RW 01 Desa Bangsri. Didepan gang kecil menuju rumahnya, ia disambut rebana dari warga setempat. Juga oleh adik kandungnya, H. Masykuri Ketua DPC PPP Jepara.
Setelah itu, dengan diiring warga setempat ia menuju rumah neneknya Hj. Rumijah untuk memohon doa restu. Saat bertemu dengan neneknya yang terbaring sakit, H. Ahmad Marzuqi mencium tangan dengan hormat sembari mohon doa.
Saat keluar dari rumah Hj. Rumijah ia didaulat untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. “Saya bersyukur dapat kembali bersama keluarga dan juga warga setelah diijinkan Allah menjalani masa pengasingan selama 3 tahun. Selama itu pula saya mondok di Masjid Al – Taubat. Di tempat ini saya dapat beristirahat dan tidak melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah. Sebaliknya dapat melakukan shalat lima waktu secara berjemaah dan selalu tepat waktu,” ujar H. Ahmad Marzuqi.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada warga Jepara dan keluarga yang selama ini telah mendukung dalam doa. “Saya dapat melalui cobaan ini karena doa seluruh warga Jepara, khususnya keluarga, istri dan anak, cucu dan keluarga” ujarnya.
Setelah itu, ia menutup dengan doa akhir majelis. Acara kemudian dilanjutkan dengan tasyakuran keluarga dan warga setempat. Acara digelar sederhana di rumah H. Ahmad Marzuqi yang tergolong sederhana untuk ukuran seorang bupati yang menjabat hampir dua periode.
Hadepe