Bertempat di halaman Dinsos, Tagana (Taruna Siaga Bencana) Wonogiri, tampil menjadi pelopor pertama OP Migor di Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau Diperindagkop UMKM Kabupaten Wonogiri, menggelar Operasi Pasar (OP) Minyak Goreng (Migor), di lima kecamatan di Kabupaten Wonogiri.

Sabtu hari ini (5/3), di Kios Kelontong Ny Endang Lantai 2 (sisi selatan) Pasar Wonogiri Kota, juga memberikan pelayanan penjualan Migor premium dengan harga (subsidi) ketetapan pemerintah, yakni Rp 14 ribu per kemasan satu liter.

”Kami diberi stok 200 dos atau sebanyak 1.200 liter,” ujar Endang. Masing-masing pembeli dibatasi 2 liter dengan harga Rp 28 ribu. Pelayanan penjualannya dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan (Prokes).

Kepala Diperindagkop UMKM Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, menyatakan, lima kecamatan yang menjadi lokasi OP Migor terdiri atas Kecamatan Jatiroto, Kismantoro, Tirtomoyo, Eromoko dan Manyaran.

Untuk Kecamatan Jatiroto, Kismantoro dan Tirtomoyo, telah dilaksanakan pada Tanggal 1, 2 dan 3 Maret 2022. Kemudian jadwal OP Migor di Kecamatan Eromoko dan Manyaran, akan dilaksanakan Senin (7/3) dan Selasa (8/3) mendatang.

Harga Subsidi

”Masing-masing kecamatan mendapatkan kuota sebanyak 1.500 liter minyak goreng dengan harga bersubsidi, yakni Rp 14 ribu per liter,” jelas Kepala Diperindagkop UMKM Wonogiri, Wahyu Widayati.

OP Migor ini, dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan komoditas Migor di perniagaan. Utamanya yang kemasan premium bersubsidi dengan ketetapan satu harga, yakni Rp 14 ribu per liter.

Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di Kabupaten Wonogiri tersedia cukup di pasar dan di pusat perniagaan. Hanya saja, beberapa harga komoditas ada yang naik.

Masyarakat sulit mendapatkan harga Rp 14 ribu per kemasan 1 liter, dan kalau membeli di pasaran umum harganya mencapai Rp 20 ribu. Untuk Migor curah, harganya Rp 12.600,-/liter.

Sementara itu, stok Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di Wonogiri tersedia cukup, dengan harga sebagai berikut: Beras (per Kg) C4 super Rp 11.500,- dan C4 biasa Rp 10.500,-.

Gula pasir (per Kg) Rp 14 ribu, garam yodium Rp 10 ribu garam bata (per biji) Rp 2 ribu. Tepung terigu (per Kg) Rp 8 ribu.

Harga Cabe

Terjadi kenaikan harga untuk komoditas cabe per Kg-nya, cabe besar teropong Rp 32 ribu, cabe besar keriting Rp 35 ribu, cabe rawit merah Rp 62 ribu, cabe rawit hijau Rp 25 ribu.
Telur ayam ras naik Rp 500,- per Kg. Harga lama Rp 21 ribu menjadi Rp 21,5 ribu. Untuk telur ayam kampung Rp 37 ribu.

Bawang (per Kg) merah Rp 30 ribu, putih kating Rp 26 ribu, putih Sin Chung Rp 22 ribu. Daging ayam (per Kg) broiler Rp 36 ribu, daging ayam kampung Rp 65 ribu. Daging sapi (per Kg) kualitas 1 Rp 120 ribu, kualitas 2 Rp 110 ribu.

Kedelai lokal (per Kg) Rp 10 ribu, kedelai impor Rp 12,5 ribu. Gas elpiji 3 kiloan Rp 17 ribu, 12 kiloan Rp 190 ribu.

Bambang Pur