blank
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen.Foto: ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan 3 zero bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terus digencarkan.

Tiga zero ini meliputi, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS di tahun 2030.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan hingga saat ini, estimasi ODHA mencapai sekitar 52 ribu orang di Jawa Tengah.

“Hari AIDS tahun kemarin saya bincang-bincang dengan kelompok ODHA di Banyumas. Banyak masukan yang saya dapatkan, dan itu harus ditindaklanjuti. Estimasinya, ada 52 ribu ODHA di Jawa Tengah,” kata Taj Yasin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah, Senin (21/2/2022).

Taj yasin menyebut, dirinya akan mengintegrasikan beberapa dinas terkait agar dapat memudahkan ODHA untuk mendapat perawatan.

Menurutnya, penanganan ini harus dari hulu ke hilir. Dia mencontohkan apabila seseorang teridentifikasi HIV/AIDS, maka pemerintah wajib memberikan penanganan secara menyeluruh.

Salah satunya adalah fasilitasi NIK bagi ODHA yang tidak mempunyainya. Menurut dia, NIK menjadi syarat untuk mendaftar ke rumah sakit. Setelah mendaftar, lanjutnya, mereka akan mendapatkan obat Antiretroviral (ARV) untuk menekan virus HIV.

“Kalau mereka konsumsi ARV, virus itu tidur, jadi tidak berpotensi menularkan. Misalkan mereka tidak punya NIK, daftarnya susah, dapat obat susah. Dikhawatirkan nanti bisa ada penularan baru kalau demikian,” terangnya.

Lebih jauh, Taj Yasin mengimbau masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA. Menurutnya, apabila masyarakat menerima, maka ODHA akan semakin terbuka.

Keterbukaan itu sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan penanganan. Dengan demikian, upaya mewujudkan 3 Zero dapat dilakukan secara tuntas.

“Kan sudah banyak informasinya, ayo saya ajak masyarakat jangan diskriminasi. Kita harus bersama memberikan dukungan kepada ODHA. Jangan jauhi mereka,”tutup dia.

Hery Priyono