blank
Kantor Disdikbud Kota Magelang

 

MAGELANG (SUARABARU.ID)  – Saat ini Kota Magelang melaksanakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Namun, pembelajaran tatap muka untuk sementara masih 50 persen.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Papa Riyadi mengatakan, selain kuota siswa, para guru dan tenaga kependidikan juga menjalankan ketentuan itu.

‘’50 persen work from home (WFH) dan 50 persen work from office (WFO),’’ katanya, kemarin.

Dia menerangkan, ketetapan itu sesuai ketentuan SKB 4 menteri. Pihaknya mengimbau pihak sekolah agar memberikan pelayanan terbaik dan adaptif.

‘’Pengaturan seperti ini memang rumit, tapi kita harus optimalkan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,’’ ujarnya.

Mantan Kepala SMP Negeri 1 Magelang menuturkan, dirinya juga menginstruksikan kepada semua sekolah baik swasta maupun negeri jenjang SD dan SMP, agar proaktif berkomunikasi dengan Disdikbud.

Jika ada guru atau siswa yang diketahui positif dari hasil swab antigen dan PCR, maka sekolah tersebut wajib menghentikan PTM untuk sementara waktu.

‘’Dinas Kesehatan akan menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan tracing. Nah, tracing ini kan butuh waktu, sehingga untuk sementara menunggu hasil, PTM 50 persen dihentikan,’’ terangnya.

Selama gelombang ketiga ini, lanjut Papa, ada beberapa sekolah yang menghentikan PTM 50 persen. Sebab, ada beberapa siswa yang sempat terpapar Covid-19.

‘’Ada beberapa yang reaktif pascates antigen, sehingga PTM dihentikan sementara di sekolah yang bersangkutan,’’ ungkapnya.

Dia berulangkali mengimbau agar pihak sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes). Termasuk mengoptimalkan Satgas Covid-19 di tiap sekolah untuk memantau penegakan prokes.

‘’Tak kalah penting yaitu mempercepat vaksinasi. Sebenarnya capaian vaksinasi anak-anak didik di Kota Magelang sudah tinggi. Ini dibuktikan meski ada yang reaktif dan dilanjutkan PCR terbukti positif Covid-19, tapi kondisinya tanpa gejala atau hanya gejala ringan saja,’’ tuturnya.

Disdikbud akan melaksanakan program Peduli Siswa untuk menangani Covid-19. Seperti memberikan bantuan logistik maupun vitamin bagi siswa yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Bantuan lain itu bisa berupa bantuan alat tulis, seragam sekolah, atau bantuan bedah ruang belajar bagi siswa kurang mampu.

‘’Karena saat seperti ini pasti ada orangtua siswa yang mengalami penurunan pendapatan,’’ tegasnya.

 

Doddy Ardjono