Wynne menyatakan, pihaknya akan datang ke sekolah-sekolah, untuk mencari anak-anak yang mau belajar tentang kopi.

Wynne juga menyebut, di jajaran Setda Kabupaten Kendal, kopi yang disediakan untuk berbagai keperlua, termasuk menjamu para tamu adalah kopi asli Kendal. “Tetapi kami tidak hanya ingin menikmati kopi milik sendiri, tetapi bagaimana caranya meningkatkan nilai tambah kopi. Misalnya untul lulur, masker, dan keperluan kecantikan lainnya,” kata Chacha Frederica.

Sedangkan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutan acara ini menyatakan, kopi bukan sekadar minuman atau menjadi elemen ekonomi. “Kopi itu sebagai ideologi, melepas semua sekat, dari agama, suku, dan apam pun menikmatinya,” kata Amir Machmud NS.

Amir Machmud menyatakan mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan Kendal untuk meningkatkan nilai tambah kopi ini. “PWI Jateng dan PWI Kendal sangat mendukung Bupati Dico M Ganundito dan Ketua Penggerak PKK Ibu Chacha Frederica yang masih muda atas keberpihakannya pada pengembangan UMKM,” kata Amir Machmud.

blank
Untuk verifikasi jumlah peserta, juga digunakan media zoom bagi peserta perempuan minum kopi se-Kabupaten Kendal. Foto: Widiyartono R.

Setelah pemecahan rekor perempuan minum kopi terbanyak ini, acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion dengan topik “UMKM sebagai Penopang Pertumbuhan ekonomi”.

FGD menampilan pembicara dari Kementerian Koperasi dan UMKM Budi Mustopo, Kepala Dinas Koperasi Provinsi Jateng Dra Ema Rahmawati, dan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Knedal Wynne Frederica, CEO Mie Sundoro Bintari Saptanti, CEO Intrafood produsen Jahe Wangi Awang Tri Handono.

Widiyartono R.