blank
Jajaran Pengurus ASTA Kota Semarang bersama pelatih dan pengasuh Sasana Naga Ulung Cabang Citandui Semarang berfoto bersama sejumlah Atlit yang akan dikirim berlaga di kejuaraan ASTA Nasional di Kota Malang, Jawa Timur di Sasana Naga Ulung Citandui, Jum'at malam (21/2/2022). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Asosiasi Seni Tarung Tradisional (ASTA) Kota Semarang, yang diwakili oleh Sasana Naga Ulung Kota Semarang, mengirimkan Atlitnya untuk mengikuti pertandingan Nasional ASTA di Malang, Jawa Timur, Jum’at malam (11/2/2022).

“Kita kirimkan 10 atlit, dengan usia 12-16 tahun. Salah satunya adalah atlit perempuan ke pertandingan antar ASTA tingkat nasional yang diadakan ASTA Malang, Jawa Timur Sabtu-Minggu (12-13/2/2022) besok,” jelas Sukarman, Ketua ASTA Kota Semarang.

Dengan dikirimkannya atlit ke kejuaraan ASTA tingkat Nasional tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat memperoleh juara dan membawa kebanggaan bagi Kota Semarang.

“Target kita juara. Agar para atlit-atlit bisa memberikan kebanggaan kepada keluarganya, sasana tempat berlatih dan Kota nya,” tandas Sukarman.

Dua Kali Meramaikan

blank
Sepha Dwi Hananto, SH, MH, Ketua didampingi pengurus Sasana Naga Ulung Cabang Jalan Citandui, Kota Semarang memberikan wejangan kepada anak-anak didiknya yang akan berangkat untuk berlaga di kejuaraan ASTA Nasional di Kota Malang, Jawa Timur di Sasana Naga Ulung Cabang Citandui, Jum’at malam (21/2/2022). Foto : Absa

Sedang Sasana Naga Ulung sendiri, yang mengirimkan anak didiknya mewakili ASTA Kota Semarang sudah dua kali meramaikan event kejuaraan terbuka ASTA Nasional.

“Yang pertama bulan Oktober 2021 lalu di Solo. Yang kedua besok ke Malang, Jawa Timur itu,” ungkap Sepha Dwi Hananto, SH, MH, Ketua Sasana Naga Ulung Cabang Jalan Citandui, Kota Semarang kepada awak media di ruang Sasana Naga Ulung.

Sementara untuk mempersiapkan para atlit yang akan dikirim dalam kejuaraan ASTA terbuka di Malang, lanjutnya, para atlit dipersiapkan selama 3 bulan untuk fokus berlatih agar mencapai hasil yang maksimal.

“Jadi kita benar-benar mempersiapkan anak-anak kita dari 3 bulan sebelumnya. Memperoleh latihan tambahan yang luar biasa. Karena tarung tradisi itu seperti MMA, jadi ada tehnik tarung atas dan tarung bawah. Jadi harus benar-benar dipersiapkan,” papar Sepha.

Yang dimaksud tehnik tarung atas, imbuhnya, ya seperti kick boxing, sedangkan tehnik tarung bawah ada bantingan dan kuncian di lantai seperti di MMA.

Untuk itu, kata Sepha, targetnya dalam kejuaraan tersebut bisa berbicara banyak dan menjadi juara di tingkat nasional

“Kalau Sasana Naga Ulung sendiri sudah berdiri sejak tahun 1995 lalu, pusatnya di Mijen, Kota Semarang. Kemudian dari tahun 2000 kita buka cabang di sini (jalan Citandui). Ketuanya Saya sendiri dengan Sekretaris Mas Agus dan pelatih Joko Frans,” ujar Sepha.

“Untuk cabang olahraga yang ada di sini, ada Wushu, Muaythai, Kick Boxing, ASTA sendiri, Tinju, Silat, Kungfu dan Ju Jit Su,” pungkas Ketua Sasana Naga Ulung cabang Citandui, Kota Semarang.

Absa