blank
PIMPIN - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono pimpin upacara tiga pilar menyikapi Kota Tegal level 3. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kota Tegal telah ditetapkan pada level 3 PPKM SE Jawa Tengah. Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Tegal menerapkan PPKM kembali dengan menutup akses jalan menuju Alun-alun dan Jalan Pancasila.

Selain menutup akses jalan menuju Alun-alun, pemerintah Kota Tegal juga melakukan pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) di seluruh jalan.

“Hari kemarin tercatat Terkokfirmasi Covid-19 berjumlah 259 pasien, 3 meninggal. Karena itu, mulai hari ini Kamis 10 Februari 2022 sampai 10 Maret 2022 kita akan melakukan PPKM dengan menutup akses jalan menuju Alun-alun dan pemadaman lampu dari pukul 18.00-24.00,” kata Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono usai melaksanakan upacara baersama tiga pilar (TNI-Polri) di Jalan Pancasila Kota Tegal, Kamis (10/2/2022).

Pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan kembali untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat. Pada level 3 Dedy Yon berharap tidak ada kerumunan, pembatasan jumlah juga dilakukan di sekolah-sekolah, mall maupun di tempat ibadah.

Selain itu semua tempat Obyek Wisata yang ada di Kota Tegal jam buka mulai pukul 10.00 hingga pukul 18.00. Hal itu lakukan karena disetiap Sabtu dan Minggu lima tempat wisata pantai di Kota Tegal selalu dipadati pengunjung.

“Pemicunya pertama memang kita ada lonjakan kasus yang terkonfirmasi, penambahan kasus hariannya bertambah terus dari hari ke hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari Sp.KK MM MH.

Bahkan Prima menyebutkan, untuk terhitung hari Rabu (9/2/2022) pukul 14.00 penambahan kasus baru sebanyak 81 kasus. Pemicu selanjutnya jumlah yang dirawat di rumah sakit meningkat dan positivity rate juga meningkat.

Angka positivity rate didapatkan dari jumlah kasus harian dibagi dengan jumlah pemeriksaan harian dan dikali 100. Tiga faktor tersebut yang
menyebabkan Kota Tegal menjadi level 3.

Update per Rabu (9/2/2022) pukul 14.00 terkonfirmasi positif kemarin 178 ada tambahan hari ini 81 jadi 259, dirawat kemarin ada 27 hari ini ada tambahan menjadi 35, isolasi mandiri yang sebelumnya 126 hari ini menjadi 205.

Prima merinci, untuk ketersediaan bed isolasi di rumah sakit ada penambahan. Prima menyebutkan, RSUD Kardinah 58 bed, Rumah Sakit Islam Harapan Anda 64, RS Mitra Keluarga 23 bed. Jadi ketersediaan bed isolasi di Kota Tegal ada 145 bed. Jadi, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) 46,82 persen.

Sedangkan untuk ICU ketersediaan bed ada 17, masing-masing RSUD Kardinah 11 bed, RSI Harapan Anda 4 dan RS Mitra Keluarga 2 bed. Keterisian dari 17 bed terisi 4 sisa 13 bed, sehingga BOR 23,52 persen.

“Melihat data diatas menurut Prima derajatnya tidak berat tetapi, ya itu ada penyakit bawaan (komorbid) yang perlu diwaspadai,” ujar Prima.

Prima menjelaskan, untuk varian Omicron mesti dibawa ke Semarang, sedangkan di Semarang sendiri masih ngantri. Pihaknya pernah mengirimkan satu sample tapi sampai saat ini belum ada hasilnya dari Semarang. Belum bisa dipastikan hasilnya kapan. “Yang jelas apapun variannya tetap harus menerapkan dan mematuhi prokes,” ujarnya.

Menyinggung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dievaluasi kembali. “Kita memahami anak-anak sekolah saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kurang sosialisasi tapi, karena ini ada peningkatan kasus ada pembatasan jumlah PTM,” pungkas Prima.

Nino Moebi

Baca juga:Disdikpora Kudus Kembali Berlakukan PTM 50 Persen