JAKARTA (SUARABARU.ID) – Pelatih tim nasional putri Indonesia Rudy Eka Priyambada menilai kualitas skuadnya tertinggal lima langkah dari Thailand menjelang pertemuan kedua kesebelasan pada laga Grup B Piala Asia 2022, Senin (24/1), mulai pukul 19.00 WIB.
“Kami ibarat bayi baru lahir, sedangkan Thailand mungkin sudah sekolah karena mereka mempunyai kompetisi (liga putri-red). Level mereka lima langkah di depan kami, tetapi saya ingin anak-anak memiliki semangat juang,” ujar Rudy dalam keterangan PSSI yang diterima di Jakarta, Minggu (23/1).
Menurut juru taktik berusia 39 tahun itu, semangat juanglah yang menjadi modal utama Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan untuk menundukkan Thailand.
Rudy meminta anak-anak asuhnya untuk bertarung maksimal di lapangan demi lambang Garuda di dada.
Skuad berjuluk Garuda Pertiwi juga diharapkan mampu percaya diri dan selama mungkin menguasai bola.
“Kami sudah melihat rekaman video Thailand saat melawan Filipina. Ketika itu, Filipina membuat gol karena blunder dari Thailand. Jadi, kami pun harus mampu keluar dari tekanan, menguasai bola dan membuat peluang mencetak gol,” tutur Rudy.
Sementara bek timnas Indonesia Shalika Aurelia menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya tidak gentar melawan Thailand yang sudah dua kali tampil di Piala Dunia Putri FIFA.
Shalika menekankan fakta bahwa, di dunia sepak bola, tak pernah ada tim yang tak terkalahkan.
“Thailand tim kuat dan pernah masuk Piala Dunia, tetapi kami tidak takut. Buktinya mereka bisa kalah dari Filipina. Kami mau menang dan semangat menjadi harga mati untuk mewujudkannya,” tutur pemain klub Roma Calcio Femminile di Liga Serie B Putri Italia tersebut.
Di Grup B Piala Asia Putri 2022, Indonesia untuk sementara berstatus tim juru kunci klasemen setelah kalah 0-18 dari Australia pada laga pertamanya. Thailand bercokol di posisi ketiga karena takluk 0-1 dari Filipina yang berhak atas posisi kedua di bawah pemimpin klasemen Australia.
Thailand sendiri merupakan tim dengan peringkat FIFA terbaik kedua di Grup B Piala Asia Putri 2022 setelah Australia, sementara Indonesia berposisi terendah.
Per 10 Desember 2021, timnas putri Indonesia berada di posisi ke-94 FIFA. Adapun Thailand bertengger di peringkat ke-38, Filipina di 64 dan Australia duduk di posisi ke-11 FIFA.
Dari segi prestasi, Indonesia belum bisa mengimbangi Thailand. Thailand adalah peserta fase grup Piala Dunia Putri 2015 dan 2019. Mereka juga semifinalis Piala Asia Putri 2018 dan menjuarai turnamen itu pada tahun 1983.
Di tingkat ASEAN, timnas putri Thailand mengantongi empat gelar juara Piala AFF (2011, 2015, 2016, 2018) dan menjadi “runner-up” pada tahun 2019. Di SEA Games, Thailand lima kali merebut medali emas (1985, 1995, 1997, 2007, 2013) dan medali perak pada 2017 serta 2019.
Adapun timnas putri Indonesia tak bisa lolos dari fase grup Piala AFF sejak tahun 2007. Torehan terbaik di SEA Games menjadi semifinalis pada tahun 1997 dan 2001. Di Piala Asia, Indonesia “libur” dari kompetisi selama 33 tahun sebelum akhirnya tampil kembali pada edisi tahun 2022.
Thailand juga mempunyai liga sepak bola putri yang berlangsung reguler sejak tahun 2008 sampai, terakhir, edisi musim 2020-2021.
Di Indonesia, liga sejenis baru diadakan pada tahun 2019. Kompetisi itu tak dilanjutkan mulai tahun 2020 hingga sekarang karena pandemi Covid-19.
Ant/Muha