blank
Potongan film 'Layangan Putus'. Foto: dok/ist

Oleh : Umi Nadliroh

blankAris, ”Aku kerja buat kamu, buat Raya”

Kinan, ”Ok fine, kamu kerja buat aku dan Raya, fine thank you! Tapi yakin cuma buat aku sama Raya, yakin?

”Terus ini apa? Lydia Danira itu siapa Mas? Namanya ada di mana-mana lho di sini. Kamu sampai transfer berkali-kali ke dia. Pakai rekening yang aku sendiri gak tau lho kamu punya Mas”

”Ooo… gak cuma itu, kamu beliin dia Penthouse seharga 5M. It’s f***ing penthouse (sambil menghempaskan bukti mutasi rekening)”

”Terus kamu bawa dia ke Cappadocia, it’s my dream, not her! my dream, Mas”

Aris, ”Kamu dah gila sih, ngaco sih”

Kinan, ”No, kamu yang udah gila…”

PERCAKAPAN antara Aris dan Kinan di atas dalam film seri ‘Layangan Putus’ bikin baper dan sekaligus emosi. Khususnya kaum emak-emak, yang dibuat geram oleh Aris.

Nyata-nyata telah melakukan kesalahan dan perselingkuhan, tetapi tidak mengakui dan tetap menyangkal, bahkan mengatakan istrinya sudah gila.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film seri ‘Layangan Putus’. Film ini diangkat dari novel Mommy ASF, dan merupakan kisah nyata yang dialaminya sendiri.

Aris yang diperankan Reza Rahardian, adalah sosok suami yang sempurna, baik hati, sayang terhadap keluarga, dan sukses sebagai pengusaha, ternyata peselingkuh. Dia telah membohongi istrinya, Kinan, yang diperankan Putri Marino.

Aris akhirnya ketahuan berselingkuh dengan seorang guru dan psikolog anaknya, yang mengajar di sekolah Raya (anak Aris-Kinan), bernama Lydia yang dibintangi Anya Geraldine.

Perselingkuhan selama satu tahun antara Aris dan Lydia, akhirnya terbongkar oleh Kinan, setelah melihat beberapa kejanggalan dan perilakunya yang mencurigakan. Dan akhirnya Kinan menelusuri dan mencari bukti perselingkungan suaminya dengan Lydia.

Perselingkuhan dan KDRT
Film seri ‘Layangan Putus’ ini telah menyedot perhatian publik, terutama kalangan emak-emak. Mereka tak mengira yang dilakukan Aris, yang tega melakukan pengkhianatan dan perselingkuhan. Aris yang dianggap sosok setia dan baik hati terhadap istrinya, ternyata di belakang Kinan dia peselingkuh yang andal dan banyak menyimpan kebohongan.

Mengutip dari Wikipedia, bahwa selingkuh adalah istilah yang umum digunakan terkait perbuatan atau aktivitas yang tidak jujur dan menyeleweng, terhadap pasangannya, baik pacar, suami atau istri.

Istilah ini umumnya digunakan sebagai sesuatu yang melanggar kesepakatan atas kesetiaan hubungan seseorang. Motivasinya adalah, untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil dalam situasi kompetitif.

Dalam perspektif Ilmu Sosiologi, selingkuh termasuk perilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku. Baik itu norma agama, sosial, kesusilaan dan norma lainnya.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perselingkuhan, apakah dipengaruhi secara internal maupun eksternal. Adakalanya seseorang selingkuh karena ada masalah dengan pasangan, melihat perempuan lain lebih cantik dari istrinya atau sebaliknya, hasrat seks, dan bisa jadi karena gaya hidup. Misal, seorang laki-laki selingkuh karena dia kaya raya, maka memicu dia untuk “nakal”.

Apa pun alasannya, seorang laki-laki yang selingkuh tidak dibenarkan. Karena selingkuh dan perselingkuhan, termasuk bagian dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. KDRT sendiri adalah, tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga, yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis dan keharmonisan hubungan.

Menurut Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) Nomor 23 Tahun 2004, yang termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga yaitu, kekerasan fisik (Pasal 6), kekerasan psikis (Pasal 7), kekerasan seksual (Pasal 8) dan pelantaran ekonomi (pasal 9).

Dan bentuk-bentuk kekerasan itu bermacam-macam. Salah satunya perselingkuhan. Karena perselingkuhan ini berdampak psikis, terutama bagi korbannya, sang istri.

Banyak sekali dampak yang timbul dari perselingkuhan ini. Misalnya, guncangan psikis, keterpurukan, depresi dan lain-lain, yang yang dialami korban atau istri atau anggota keluarga yang lain, seperti anak-anak. Mereka menjadi jiwa-jiwa yang rentan, tidak percaya diri, menjadi pemalu dan lainnya.

Apa yang yang dilakukan Aris terhadap keluarganya, yaitu melakukan perselingkuhan termasuk kekerasan psikis. Dan menurut UU PKDRT, kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikis berat pada seseorang. Dan KDRT psikis ini menitikberatkan pada akibat perbuatan.

Seperti yang dialami Kinan, istri Aris dan anaknya Raya. Kinan mengetahui suaminya telah selingkuh, saat sedang hamil tua. Dan dia berhasil mencari bukti-bukti, seperti dalam dialog di atas. Dia marah dan emosi, serta bertengkar hebat dengan suaminya.

Dampak dari pertengkaran hebat itu, membuat tensi Kinan tinggi, dan psikis yang tidak stabil. Kondisi yang demikian, tidak baik untuk perempuan hamil. Dan saat itu pula dia harus dibawa ke rumah sakit, dan harus dioperasi, karena mengalami kontraksi yang luar biasa. Tapi sayangnya, bayinya tidak terselamatkan.

Inilah dampak perselingkuhan yang dilakukan seorang suami kepada istrinya. Tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga psikisnya. Begitu pula yang dialami anaknya, Raya. Hal itu merupakaan pendidikan yang tidak baik untuk anaknya, dan sangat berpengaruh terhadap psikologi anak.

Komitmen Pernikahan
Perkawinan atau pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami dan istri, dengan tujuan membentuk keluarga bahagia.

Dalam Wikipedia, pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang, pria dan wanita, dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, hukum dan sosial.

Tentu ini dibutuhkan keseriusan, kesungguhan dan komitmen bersama untuk mewujudkan mahligai rumah tangga yang bahagia. Masing-masing harus menanggalkan ego. Bilamana ada permasalahan, harus dilakukan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.

Bahwa salah satu kewajiban seorang suami adalah, memberikan pangayoman atau perlindungan kepada keluarganya, baik kepada istri dan anaknya. Perlindungan tidak hanya secara fisik, namun juga perlindungan psikologi, mewujudkan dan menciptakan rasa aman dan nyaman.

Disamping memberikan pengayoman, tugas suami adalah memberikan secara penuh cinta dan kasih sayang kepada keluarganya.

Sudahkah Aris melakukan hal itu? Memberikan pengayoman atau perlindungan dan memberikan cinta dan kasih sayangnya? Atau malah sebaliknya, dia justru membuat sakit hati dan penderitaan untuk keluarganya.

Kinan sangat menderita atas ulah dan perselingkuhan yang dilakukan suaminya, pun begitu Raya. Anaknya juga menderita akibat perilaku ayahnya.

Semoga kita dapat memetik banyak pelajaran dari serial ‘Layangan Putus’ ini. Para suami jangan melakukan perselingkuhan, apa pun alasannya. Suami harus setia pada pasangannya, tidak saling menyakiti dan melindungi. Menjaga amanah sebagai seorang suami adalah bentuk-bentuk dari menjaga komitmen perkawinan atau pernikahan.

Untuk perempuan dan para istri, tetap jaga komunikasi yang baik dengan pasangannya, menjadi istri yang cerdas, pintar, bijak serta tetap waspada.

— Umi Nadliroh, Ketua Lembaga Kajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LKP2A) Pati —