Oleh: Yatin, S.Pd. SD
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan sukses tidaknya pendidikan di suatu sekolah. Karena itu guru sering pula disebut motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan.
Peran guru dalam proses belajar mengajar menjadi kegiatan terpenting dalam upaya penanaman nilai karakter dan transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus mempunyai strategi dan kompetensi yang baik untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas. Juga kinerja tinggi.
Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas perlu memperhatikan kondisi-kondisi yang mempengaruhi, strategi-strategi yang tepat, langkah-langkah perencanaan dan memiliki kriteria penilaian (Nurkolis, 2003:74-78). Hal tersebut menuntut guru senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Pandemi Covid-19 banyak membawa keluhan dan dampak bagi aktivitas manusia termasuk dalam dunia pendidikan. Hingga saat ini wabah pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh Coronavirus masih menyebar dan menghantui masyarakat. Dalam hal ini sekolah menerapkan sistem pembelajaran secara daring atau online dari rumah masing-masing dan juga pembelajaran tatap muka terbatas.
Ini menjadi hambatan khusus oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran. Dengan segala kekurangan dan kelebihan model belajar secara daring dan tatap muka terbatas akan mempengaruhi persiapan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran. Masih banyak guru yang merasa berat dengan penyelenggaran pembelajaran online dikarenakan tidak semua guru memiliki kemampuan IT yang cukup, dan juga terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah.
Di sisi lain juga kurangnya fasilitas yang dimilki oleh siswa ketika belajar daring karena tidak semua siswa memiliki Smarthphone ataupun komputer sebagai media pembelajaran menggunakan daring. Selain itu faktor lain adalah paket internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua siswa.
Dari berbagai permasalahan tersebut, kepala sekolah memiliki peran besar dalam mendorong guru agar senantiasa mengupdate ilmu pengetahuan, termasuk juga dalam penggunaan IT dalam sebuah pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong guru mengikuti pelatihan atau webinar yang diadakan lembaga-lembaga pendidikan ataupun Dinas Pendidikan setempat.
Supervisi
Selain itu, kepala sekolah juga bisa melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru. Kepala sekolah dapat melaksanakan supervisi untuk mengetahui lebih dalam tentang kompetensi yang dimiliki guru-gurunya. Supervisi merupakan serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh supervisor guna meningkatkan proses dan hasil pembelajaran (Muslim, 2008).
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Sedangkan menurut Cogan (1973) kegiatan pembinaan performansi guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Dengan supervisi diharapkan guru memiliki kemampuan dan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas.
Tahapan dalam supervisi klinis meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahapan perencanaan supervisi klinis meliputi pemberikan pengarahan dan motivasi pada guru, melakukan tukar menukar informasi, dan memberdayakan guru senior dalam membimbing penyusunan perangkat pembelajaran seperti silabus, prota, promes, RPP, lembar penilaian, jurnal mengajar dan lain sebagainya.
Pada tahap pelaksanaan kepala sekolah melakukan pengamatan pembelajaran yang dilakukan guru dan mencatat kelebihan dan kekurangan selama pembelajaran. Pada tahap evaluasi kepala sekolah membimbing guru untuk menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang masih perlu perbaikan. Tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tersebut diulang pada siklus kedua.
Pada siklus kedua jika hasilnya masih kurang baik akan diulang pada siklus ketiga. Tapi jika pada siklus kedua sudah baik maka supervisi akan berakhir pada siklus kedua. Indikator keberhasilan pelaksanaan supervisi klinis adalah meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran, serta meningkatnya kualitas dan hasil pembelajaran.
Supervisi klinis yang dilaksanakan di SDN 1 Pancur mengacu pada tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I ditemukan beberapa hambatan diantaranya adalah proses pembelajaran secara daring yang masih baru untuk dilaksanakan.
Pada tahapan perencanaan masih belum maksimal ditunjukkan kurangnya perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru. Pada siklus II menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dari kompetensi serta kinerja yang dimiliki guru dengan ditunjukan perangkat pembelajaran yang lebih lengkap.
Dalam pelaksanaan pembelajaran juga sudah semakin meningkat dan terbiasa secara online menggunakan WA (Whatsapp), Zoom, maupun Google Meet. Dengan demikian supervisi klinis di SDN 1 Pancur dilakasanakan sampai siklus II saja. Melalui supervisi klinis ini, penulis menyimpulkan bahwa guru akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Supervisi Guru akan meningkatkan performanya dalam kegiatan belajar mengajar dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Kedepannya supervisi klinis dilakukan secara berkala di SDN 1 Pancur untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja guru dalam proses belajar dan mengajar.
Penulis adalah Kepala SDN 1 Pancur Mayong Jepara