blank
Bupati Kudus Hartopo saat memimpin Rakor Lintas Sektoral menghadapi Nataru. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Meski tak melakukan penyekatan, namun Pemkab Kudus bakal melakukan pengetatan wilayah saat momen perayaan Nataru. Upaya tersebut diantaranya dengan memutar balik kendaraan luar kota yang masuk Kudus.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Kudus HM Hartopo dalam rakor Lintas Sektoral jelang Perayaan Nataru di Aula Parama Satwika Polres Kudus, Rabu (22/12).

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kepala OPD terkait, Steakholder, FKUB, Tokoh agama, dan Organisasi kemasyarakatan lainya.

Bupati Kudus mengatakan bahwa momentum Nataru adalah momentum yang harus diantisipasi terkait pengamanan dan juga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus.

“Momentum Nataru memang sangat penting untuk kita planing lebih baik lagi terkait pengamanan dan antisipasi covid-19 di Kabupaten Kudus agar tidak terulang kembali ledakan kasus seperti beberapa waktu lalu,” terangnya.

Maka dari itu, meski tak ada penyekatan, Namun Bupati Kudus menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan untuk menjalankan pengetatan di perbatasan Kabupaten.

“Mengingat budaya orang jawa dalam momentum besar pasti mudik. Oleh karena itu, Saya Instruksikan pada Dishub dan Pol PP agar berkoordinasi pada TNI/Polri untuk mengadakan pengetatan dan penjagaan di perbatasan,” pintanya.

Bupati Kudus memfokuskan pengetatan pada kendaraan luar kota yang akan masuk ke Kabupaten Kudus dengan tujuan wisata pada hari-hari tertentu.

“Saya perintahkan Dishub dan pihak terkait untuk memutar balikkan kendaraan pribadi maupun umum dari luar kota yang masuk ke Kudus dengan tujuan wisata, Baik wisata umum maupun wisata religi di hari tertentu, yakni hari sabtu-minggu (25-26/12/2021) dan hari sabtu-minggu (1-2/01/2022)” tegasnya.

Selain itu, Bupati Kudus juga menginstruksikan kepada Disbudpar agar mengoptimalkan satgas di tempat wisata yang ada di Kudus.

“Nataru identik libur dan rekreasi. Fokus kita disektor pariwisata yang jadi sorotan. Sesuai Inbup, kapasitas maksimal harus 25% dengan syarat menyertakan peduli lindungi. Yang dari luar kota dilarang masuk kudus di hari tertentu seperti natal, tahun baru dan hari libur. Sementara sektor pariwisata hanya khusus warga lokal Kudus saja,” imbuhnya.

Walaupun situasi di Kabupaten Kudus sudah jauh membaik, namun ancaman covid-19 tetap ada dan dimungkinkan muncul akibat berkumpulnya warga masyarakat tanpa penerapan protokol kesehatan.

“Oleh karena itu, pada saat ini kita hadir disini untuk melakukan koordinasi dalam rangka mengantisipasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi pada momen natal dan pergantian tahun ini. Jangan sampai kita kecolongan seperti libur hari raya Idul Fitri kemarin,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP. Aditya Surya Dharma memastikan keamanan wilayahnya dari gangguan kamtibmas dalam momentum Natal 2021 dan tahun baru 2022.

“Sebagai aparat keamanan, kami dari TNI/Polri akan memastikan keamanan wilayah kita dari gangguan dalam bentuk apapun termasuk ancaman teror. Kita harus pertahankan wilayah Kudus yang kondusif, jangan sampai ada kejadian diwilayah kita.
Secara teknis ibadah di momentum Natal, monggo kita tidak ikut campur, kita hanya melakukan pengamanan wilayah,” ucapnya.

Di sisi lain, Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol. Kav. Indarto menambahkan, untuk memastikan wilayah Kabupaten Kudus tidak terjadi ledakan covid seperti waktu lalu, Pihaknya meminta pada Babinsa/Babinkamtibmas untuk turun langsung kelapangan melakukan validasi data di tingkat RT/RW.

“Kita antisipasi ledakan Covid data by sistem. Pengalaman lalu data selalu terlambat. Oleh karena itu, Saya minta siapapun yang datang, di data dengan benar dan matang. Data harus disajikan dan dilaporkan secara real time kepada atasan. Kalau perlu datangi warga luar wilayah yang datang satu persatu untuk dilakukan skrening sehingga dapat dipastikan kesehatanya,”paparnya.

Tm-Ab