SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berinisiatif bersinergi dan berkolaborasi memberikan dukungan kepada UMKM di Surakarta dan sekitarnya dalam mengembangkan usaha, khususnya pemasaran hingga ke pasar luar negeri.
Kepastian ini ditandai dengan berlangsungnya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Rumah Ekspor Solo (RES) oleh Kepala Kanwil DJBC Jateng dan DIY Muhamad Purwantoro, Kepala Kanwil II LPEI Ninik Martini dan Kepala Kanwil DJP Jateng II Slamet Sutantyo dalam acara secara hibrid di Solo, Selasa (21/12).
Pendirian RES menyusul berlangsungnya perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara serta pembiayaan, karena pandemi Covid-19.
Pada acara diwarnai kegiatan talkshow yang mengangkat tema “Inspirasi Bisnis Unggulan untuk Karya Eksportir Solo Raya”.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani memberikan keynote speech. Sedangkan Plt. Direktur Eksekutif LPEI, Suminto dalam sambutannya menyatakan LPEI akan menyediakan informasi terkini tentang pasar ekspor, kebutuhan dunia dan pasar yang terbuka untuk komoditas unggulan berpotensi ekspor dari seluruh Indonesia dalam program RES.
Momentum peresmian RES yang berdekatan dengan hari ibu diharapkan semakin meningkatkan peran perempuan atau ibu dalam sektor UKM khususnya berorientasi ekspor.
Perwakilan DJBC Agus Sudarmadi dalam sambutannya menyatakan antusias berlangsungnya kolaborasi ketiga instansi tersebut. Adanya RES, diproyeksikan akan dapat bergabung dalam platform NLE (National Logistics Ecosystem) yang mengagregasi empat pilar.
Pertama yakni, Simplifikasi proses bisnis pemerintah, kedua pembangunan platform nasional yang menggabungkan berbagai pihak, ketiga kolaborasi di sektor financing, dan terakhir tata kelola pelabuhan. Pihaknya berharap NLE dapat menghilangkan atau meminimalisir penyakit dalam logistik yaitu asymmetric information.
Pada acara dihadiri Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II Slamet Sutantyo mewakili Direktorat Jenderal Pajak mengatakan, lembaga yang dipimpin akan memberikan layanan dan informasi seputar perpajakan di Rumah Ekspor Solo.
Juga akan mengolaborasikan berbagai program unggulan untuk pemberdayaan UMKM yaitu Business Development Services (BDS) dan berbagai pelatihan seputar perpajakan yang mendukung berkembangnya UMKM, khususnya yang berorientasi ekspor. Adanya RES diharapkan pelaku UMKM dapat terbantu mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya.
Bagus Adji