blank
Ganjar berinteraksi dalam webinar bertema 'Mempersiapkan Entrepreneur Muda Buddhis dalam Menyongsong Generasi Emas 2045'. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Seorang mahasiswi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertanya-tanya. Sebab, mahasiswi itu memiliki nama belakang Ganjar.

Momentum itu terjadi, saat Ganjar Pranowo menghdiri webinar Himpunan Mahasiswa Buddhis (Hikmahbudhi) secara daring, Selasa (21/12/2021). Begitu Ganjar masuk webinar, pembawa acara bernama Silawati Dayang Ganjar menyambutnya. Spontan Ganjar bertanya nama belakang pembaca acara.

”Itu benar namamu ada Ganjarnya? Jadi bapakmu Ganjar juga namanya?” tanya Ganjar kepada Silawati.

BACA JUGA: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Grobogan Dimulai

Dan Silawati pun membenarkan, bahwa pada namanya tersemat nama Ganjar. Nama itu sendiri ternyata bukan nama ayahnya, melainkan nama sebuah dusun di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

”Iya Pak, ada. Ganjar itu nama tempat tinggal saya di Lombok. Lebih tepatnya Dusun Ganjar, Pak,” jawab Silawati.

”Hah, tempat tinggal namanya Ganjar? Saya kira kamu anakku, dari istri yang mana gitu lho?” kata Ganjar, menanggapi kembali sambil melempar gurauan kepada Silawati dan disambut dengan tawa riang.

BACA JUGA: Dibalik Peringatan Hari Ibu Tanggal 22 Desember

Sementara itu dalam webinar bertema ‘Mempersiapkan Entrepreneur Muda Buddhis dalam Menyongsong Generasi Emas 2045’ itu, Ganjar menyampaikan, rasio entrepreneur di Indonesia saat ini masih 3,1 persen atau sekitar 8,06 juta orang. Itu merupakan tantangan, karena entrepreneur atau pengusahanya masih sedikit.

”Jadi kalian semua masih memiliki peluang untuk mengisi seratus juta berikutnya. Artinya, peluang untuk menjadi entrepreneur sangat banyak,” ungkap Ganjar.

Ditambahkan dia, Indonesia pada tahun 2045 merupakan tahun milik generasi muda saat ini. ”Tinggal kalian mau menunggu atau menjemput. Kalau mau menjemput maka talenta harus dikembangkan, lalu melakukan praktik. Sehingga bisa merasakan bagaimana sakitnya jatuh, dan bagaimana enaknya terbang. Di tangan kalianlah kepemimpinan nanti akan diambil,” terang Ganjar.

BACA JUGA: Musorprov KONI Jateng 2021 Tak Sekadar Formalitas Penetapan Ketua Umum

Disebutkan juga, untuk menyongsong 2045 maka generasi muda perlu memiliki karakter yang kuat. Seperti nasionalis, memiliki spirit kebangsaan, serta kreatif, inovatif dan bisa berkolaborasi.

”Kemampuan adaptif menjadi penting, karena biasanya lebih luwes dalam berkomunikasi. Kecerdasan emosional juga harus dikelola selain kecerdasan intelektual,” tukas Ganjar.

Riyan